Harga Sembako Naik Lagi, Pedagang di Pasar Bukit Sulap Lubuklinggau Ingin Pemerintah Ambil Sikap
Suasana di dalam Toko Guntur di Pasar Bukit Sulap, Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2. -Foto : Sundari / Linggau Pos-
LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 harga sembako diperkirakan akan naik lagi. Guntur Dewanti Owner Toko Guntur melalui karyawati Preti Sinta di Pasar Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau membenarkan hal tersebut.
Diantara sembako yang disediakan Toko Guntur mulai dari beras, minyak goreng, gula, kopi, telur, tepung terigu, garam, mie instan, kecap, saus dan beberapa bahan lainnya.
Selain menyediakan beberapa sembako yang dibutuhkan masyarakat, di Toko Guntur juga menyediakan perlengkapan kamar mandi, seperti sabun mandi, odol, sikat gigi, sampo, kondisioner, sabut cuci piring, renso bubuk, renso cair, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:HNI FighteR Silampari Beri Semangat Mitra, untuk Gunakan dan Syiarkan Produk Herbal HNI
Kata Preti beberapa bahan sembako yang akan naik menjelang tahun baru ini, salah satunya adalah beras yang sekarang harganya mencapai Rp14.500 sampai Rp15.000 per Kilogram (Kg).
Padahal sebelumnya, harga beras paling mahal Rp 12 ribu.
Selain itu, harga gula pasir sekarang sudah tembus Rp 17 ribu per kilogram sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram, sedangkan harga minyak goreng sekarang Rp 15ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram biasanya Rp 14 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Koranlinggaupos.id Gebrakan di Era Modern, Tetap Menjadi Pertama Terbesar di Bumi Silampari
Toko Guntur yang dibuka sejak 2012 itu melayani konsumen setiap hari, dari pukul 07.00 sampai dengan 22.00 WIB.
Mona yang merupakan putri dari Ibu Guntur menuturkan, melihat keadaan sekarang, ia sangat prihatin sekali karena para pedagang maupun pembeli mengeluh dengan adanya kenaikan barang-barang. Apalagi beras, ini dia yang menjadi alasan utama para masyarakat mengeluh.
“Kita sebagai pedagang ini bingung mengambil untung dari mana? Sedangkan harga dari agen tempat kami belanja saja sudah menaikkan harga. Beli dari sananya sudah mahal. Saya juga bingung untuk mengambil untung dari mana, kalau di sananya sudah mahal, ya kan. Jadi saya terpaksa juga menaikkan harga bahan-bahan pangan tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA:Pj WaliKota Lounching Kawasan Kampung Budidaya Ikan Baung dan Penyebaran Benih Ikan di Sungai Malus
“Sedangkan bahan pokok ini, merupakan bahan utama yang dibutuhkan dan di perlukan oleh para masyarakat, jika tidak ada beras mau bagaimana bisa makan?,” tegas Mona.
Menurutnya, kenaikan harga ini, bukan hanya terjadi di Lubuklinggau. Melainkan juga terjadi di berbagai kota dan daerah lainnya.