Kisah Legenda Masih Abadi Dikenang Masyarakat
SUNGAI : Salah satu sungai yang ada di Kabupaten Empat Lawang. Foto tidak terkait berita.-foto : istimewa -
LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Kabupaten Empat Lawang kaya akan cerita legenda yang diwariskan secara turun temurun. Beberapa kisah legenda dari Empat Lawang sampai sekarang kisahnya masih abadi dikenang oleh masyarakat sebagai sebuah legenda yang harus dilestarikan.
Dikutif dari Palpres.com, ada 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Empat Lawang. Yakni, Kecamatan Tebing Tinggi yang menjadi pusat ibukota Kabupaten Empat Lawang, Kecamatan Saling, Kecamatan Talang Padang, Kecamatan Pendopo,
Kecamatan Pendopo Barat, Kecamatan Muara Pinang, Kecamatan Lintang Kanan, Kecamatan Sikap Dalam, Kecamatan Ulu Musi, dan Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker).
Di setiap masing-masing kecamatan terdapat legenda yang sangat populer di ruang lingkup masyarakat setempat. Kali ini redaksi akan membahas mengenai legenda Puyang Rambut Emas yang berasal dari Desa Puntang, Kecamatan Sikap Dalam, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Polsek Megang Sakti Peduli Warga Miskin
Dalam buku berjudul Budaya Benda dan Tak Benda Kabupaten Empat Lawang yang ditulis oleh Anita Silvia pada tahun 2020 lalu, menceritakan pengalaman penulis beserta tim menelusuri Budaya Benda dan Tak Benda di Kabupaten Empat Lawang.
Dalam penelusuran ke Desa Puntang, saat itu penulis bersama tim disambut oleh Kades Puntang bernama Rusdi Aswan.
Dalam buku tersebut ditulis tentang legenda Puyang Rambut Emas yang menjadi puyang di Desa Puntang Berdasarkan informasi yang didapat, dikatakan Puyang Rambut Emas karena zaman dahulu ada seorang gadis cantik yang lahir dengan rambut emas.
Ia terlahir dengan paras yang cantik hingga kecantikannya terdengar sampai ke telinga Raja Gending Sriwijaya. Puyang Rambut Emas ini memiliki kesaktian yang mandraguna.
Selain sakti, Puyang Rambut Emas memiliki sifat yang welas asih, sangat mudah kasihan dengan orang lain. Sifat pengasihan itu turun temurun dimiliki oleh warga Desa Puntang.
BACA JUGA:Warga Tugumulyo Banyak jadi Mualaf