Kota Palembang Bakal Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2025

Palembang masuk verifikasi nasional, targetkan gelar kota sehat tertinggi- -foto sumeks.co--

PALEMBANG, KORANLINGGAUPOS.ID - Kota Palembang kembali menapaki jalan menuju predikat kota sehat dengan mengikuti verifikasi lanjutan dari tim verifikasi kabupaten/kota Sehat Pusat.

Dilansir KORANLINGGAUPOS.ID dari SUMEKS.CO, tahun ini, Palembang berkesempatan meraih penghargaan tertinggi, yakni Swasti Saba Wistara 2025, setelah sebelumnya sukses maraih Swasti Saba Wiwerda pada tahun 2024.

Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa, M.Si optimis bisa meraih predikat bergengsi tersebut.

Menurutnya, berbagai indikator penilaian sudah dipersiapkan dengan matang oleh Pemerintah Kota.

BACA JUGA:Cuaca Palembang 14 Agustus 2025: Pagi Gelap Berawan Tebal, Malam Bikin Kaget

BACA JUGA:Cuaca Palembang Hari Ini, Selasa 5 Agustus 2025, Waspada Hujan Ringan di Malam Hari

Di antaranya masalah tidak ada lagi warga yang membuang tinja sembarangan, penurunan angka stunting, serta penanggulangan persampahan.

"Semua ini menjadi fokus kami agar Palembang benar-benar layak menyandang gelar Kota Sehat Wistara," kata Ratu Dewa, setelah memimpin rapat verifikasi lanjutan secara virtual dalam penilaian kabupaten/kota sehat untuk Kota Palembang memperoleh penghargaan Swasti Saba Wistara tahun 2025.

Semantara itu, kepala Dinas Kesehatan Kota Palembangm, dr Fenty Efrina, menjelaskan bahwa penghargaan Kota Sehat diberikan pemerintah pusat kepada daerah yang mampu menata wilayahnya dengan baik melalui berbagai tatanan kehidupan sehat.

"Tahun ini Palembang diverifikasi untuk penghargaan tertinggi, Swasti Saba Wistara. Kota yang bisa masuk tahap ini harus mencapai 100 persen stop buang air besar sembarangan," jelasnya.

BACA JUGA:Dishub Palembang Tertibkan Jukir Liar 5 Orang Diamankan

BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Pempek Garasi Waringin, Rasa Khas Palembang yang Menggugah Selera

Menurut dr Fenty, penilaian Kota Sehat mencakup 9 tatanan dengan berbagai indikator.    

Mulai dari lingkungan pemukiman, sarana prasarana, hingga  perilaku masyarakat. Prosesnya juga panjang. MUlai dari verifikasi oleh tim pembina tingkat provinsi, penilaian pusat hingga kunjungan lapangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan