Banjir Muratara Mulai Surut, Warga Gatal-gatal dan Sesak Nafas

Posko Induk Penanganan Bencana Banjir didirikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Muratara, di halaman Masjid Raya Asy Syuhada Kecamatan Rupit.-Foto : Muslimin-Linggau Pos

MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketinggian air dampak banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) berangsur surut. Warga mulai kembali ke rumah untuk sekedar bersih-bersih dan menjemur barang-barang yang masih bisa digunakan lagi. 

Kades Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu Sobri mengatakan, kondisi warganya dari 535 Kepala Keluarga yang ada di Lesung Batu, 99 KK terdampak banjir.

“Kami sudah mulai bersih-bersih. Tapi ada dua warga kami sepertinya keseleo karena jatuh ketika Jembatan Lesung Batu putus. Keseleo nampaknya. Besok Selasa 16 Januari 2024 mau kami bawa ke RS AR Bunda Lubuklinggau,” ungkap Sobri kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 15 Januari 2024.

Menurutnya, warga terdampak banjir ini belum bisa istirahat sama sekali. Masih sibuk mengevakuasi barang-barang.

BACA JUGA:Banjir Muratara, PLN Jelaskan Penyebab Pemadaman dan Rawas Ilir Masih Gelap Gulita

“Saya  sudah ajak warga gotong royong angkut-angkut bambu yang menghalangi aliran sungai. Semoga ini bisa mengurangi dampak banjir nantinya,” ungkap Sobri.

99 KK yang terdampak banjir itu, merupakan warga yang rumahnya di bantaran Sungai Rawas.

Sementara berdasar pantauan KORANLINGGAUPOS.ID di Dusun 4 Kelurahan Lawang Agung Kecamatan Rupit, beberapa warga terdampak banjir mulai mengeluhkan sakit gatal-gatal hingga sesak napas.

Kadus Dusun 4 lawang Agung Wen saat diwawancara membenarkan warganya sudah banyak bersih-bersih,  karena air  sudah mulai surut. 

BACA JUGA:Lihat, Begini Perhatian Kapolda Sumsel Terhadap Korban Banjir Muratara

Lebih lanjut dia menyatakan bahwa banyak warga  saat ini mulai mengeluhkan gatal-gatal, kutu air hingga demam, batuk ada juga yang sesak nafas.

“Beruntung tim dari Dinas Kesehatan Muratara siaga. Sejak banjir hari pertama pun mereka sudah mendirikan posko. Khusus di Dusun 4  Kampung Palembang ini sendiri kedalaman airnya mencapai 2 meter ketika banjir parah. Saat ini kami masih mengharapkan bantuan seperti bahan-bahan  pangan pokok, air bersih, karena kami sangat membutuhkan air bersih tersebut, untuk keperluan kami seperti mandi, memasak, dan kami juga memohon kepada pemerintah agar sampah-sampah pasca banjir ini segera diangkut karena kami juga bingung mau buangnya ke mana,”  jelasnya.

Sementara Husin Haikal S. IP selaku Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan makan minum masyarakat posko dapur umum Kementerian Sosial RI selalu siaga dan terpusat di Halaman Masjid Raya Asy Syuhada dekat Jalan Lintas Sumatera Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit. 

“Posko Dinas Sosial Muratara ini logistiknya disupport langsung oleh Kementerian Sosial. Kami sudah 4 hari di sini. Kita masak setiap harinya itu  lebih kurang 1.000 porsi setiap kali masak. Dalam sehari kami masak 3 kali. Ini juga kami dibantu Dinsos Kota Lubuklinggau. Warga yang butuh makan ambil langsung ke sini melalui perangkat desanya,” jelasnya.

 BACA JUGA:Kisah Kades Selamat dari Maut, Jembatan Putus Terjun ke Sungai Akibat Banjir Muratara

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan