Pak Ilin Lubuklinggau, Terampil Perbaiki Barang Elektronik yang Rusak

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketika kita memutuskan untuk bekerja, keterampilan sangat mempengaruhi jenis pekerjaan, salah satu hal penting yang perlu kita miliki adalah hard skill (keterampilan teknis). 

Saat KORANLINGGAUPOS.ID pada Selasa pagi 16 Januari 2024, datang ke salah satu bengkel elektronik di wilayah RT 05, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2 melihat seorang bapak-bapak sedang mengotak-atik mesin cuci yaitu, Ilin yang merupakan Owner Zalfa Elektronik yang sudah ditekuni sejak 2013.

Ilin mengatakan, keterampilan yang dimilkinya tersebut didapatkan dari pelatihan khusus bidang elektronik di Kota Palembang saat ia masih bergabung dengan Panasonic.

Hebatnya, Ilin tidak memiliki latar belakang sekolah tinggi atau pendidikan teknik elektro, melainkan hanya didapatkan saat pelatihan keterampilan.

BACA JUGA:RCA dan Taman Kurma Lubuklinggau Bakal Dipercantik

Barang-barang elektronik yang rusak ini akan diservis oleh Pak Ilin.-Foto : Hikmah-Linggau Pos

“Dulu ada pelatihan di Palembang waktu kito megang Panasonic sebelum megang center (pusat, red),” ungkap Ilin sambil mengotak-atik barang elektronik.

Kemampuan dan ilmu yang didapatkan saat pelatihan bidang elektronika membuat Ilin mencoba untuk membuka jasa servis barang elektronik sendiri. 

Bermula hobi dan didukung juga oleh ilmu yang didapatkan, akhirnya Ilin mahir dalam menguasai servis berbagai jenis barang elektronik panas dingin dan audio vidio.

Seperti mesin cuci, lemari es, televisi, blender, pendingin ruangan atau AC, penanak nasi, dispenser, sound system, setrika dan lain-lain. Tak hanya itu, Servis Zalfa Elektronik juga membuka jasa servis payung parabola.

BACA JUGA:Owner Tariq Galery Bagikan Kiat Sukses jadi Fotografer di Lubuklinggau

“Kita melayani mulai dari kerusakan ringan hingga yang parah itu kita tangani, kecuali kerusakan barang elektronik seperti Hp karena ada spesialis khususnya,” jelasnya.

Adapun untuk tarif barang servis yang dikenakan disesuaikan dengan keadaan kerusakan pada barang-barang elektronik tersebut.

“Kalau untuk harganya ya tergantung ‘penyakit’ barangnya,” ujarnya.