Jangan Biarkan Kambuh lagi, Ternyata Begini Cara Mencegah Migrain
Pada sebagian orang, serangan migrain dapat muncul hanya beberapa kali dalam setahun. Akan tetapi, pada penderita lainnya, migrain dapat muncul hingga beberapa kali dalam seminggu-Foto : -Kemenkes RI
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Migrain adalah nyeri kepala sedang hingga parah yang terasa berdenyut yang umumnya hanya mengenai sebelah sisi kepala saja.
Penyakit ini lebih sering diidap wanita dibandingkan pria.
Menurut hasil penelitian WHO, dari total populasi manusia berusia 18-65 tahun yang melaporkan pernah mengalami sakit kepala, sekitar 30 persen merupakan sakit kepala migrain.
Pada sebagian orang, serangan migrain dapat muncul hanya beberapa kali dalam setahun. Akan tetapi, pada penderita lainnya, migrain dapat muncul hingga beberapa kali dalam seminggu. Pada kasus tertentu, nyeri dapat muncul di kedua sisi kepala dan bahkan menyerang leher penderita.
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Tomat Ceri Bagi Kesehatan yang Harus Kalian Ketahui
Ada 3 jenis migrain yang penting diketahui.
Pertama, migrain tanpa aura: sakit kepala migrain yang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Migrain tanpa aura didiagnosis setelah pasien diketahui memiliki sejarah serangan migrain sebanyak lima kali.
Kedua, migrain dengan aura: tanda-tanda yang mengawali sakit kepala migrain disebut aura. Tanda-tanda yang dirasakan sebelum terjadi migrain ini umumnya berupa masalah penglihatan (kilatan cahaya pada mata), kekakuan pada leher dan kesemutan pada anggota tubuh.
Migrain dengan aura juga dikenal sebagai migrain klasik. Jenis ini dialami sekitar sepertiga dari pengidap migrain.
BACA JUGA:Kamu Suka Aplikasi Selfie? Hati-Hati, Ada 6 Aplikasi Kamera Kecantikan yang Sangat Berbahaya
Ketiga, aura migrain tanpa sakit kepala: migrain terjadi ketika pengidap merasakan aura atau gejala migrain yang lain, tapi tanpa diiringi sakit kepala.
Penyebab
Meskipun penyebab pasti migrain belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat memicu serangan migrain.
Beberapa faktor pemicu umum meliputi, pertama perubahan hormonal: Fluktuasi hormon, terutama pada wanita selama siklus menstruasi atau menopause, dapat memicu migrain.