Warga Musi Rawas Sukses Budidaya Telur Jangkrik

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Jangkrik adalah serangga yang merupakan kerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh yang kecil silindris, dengan kepalanya yang hamper bulat dan sungut panjang seperti benang. 

Selain itu juga jangkrik merupakan binatang omnivora. Jangkrik juga dikenal dengan suaranya yang khas yang dihasilkan oleh jangkrik jantan.

Selain itu jangkrik juga saat banyak dilirik oleh pengusaha burung kicau serta pencinta burung kicau yang memakan jangkrik.

Hal inilah yang membuat  Sikap Rene warga Desa Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas ingin terjun diusaha budidaya jangkrik.

BACA JUGA:Berawal dari Hobi Kini Agus Sukses Meraup Keuntungan dari Ternak Kelinci

Saat dihubungi KORANLINGGAUPOS.CO, Senin 12 Februari 2024, Sikap Rene menjelaskan usaha budidaya Jangkrik hanya selingan saja. Karena pekerjaan tetapnya guru di salah satu SMPN di Lubuklinggau.

"Jadi setelah pulang sekolah saya mengurus usaha ternak  jangkrik ini," jelasnya. 

Sikap Rame mengaku awalnya jangkrik bibitnya dari beli di Pulau Jawa.

Setelah lakukan pembibitan sendiri. Sampai saat ini bahkan juga sudah menjual bibit Jangkring

Awal mula dulu kita hanya membuat 2 kotak saja. Seiring dengan banyaknya peminat pembeli jangkrik sehingga lakukakan penambahan kotak. Saat ini jumlah kotak Jangkrik ada 18 kotak.

BACA JUGA:693 WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Siap Nyoblos, Ini Pesan Kalapas

Sikap juga mejelaskan kalau satu kotak jangkrik yang berkualitas hasil panennya sampai 25 Kg. Sedangkan harganya Rp 45.000 perKg. Sekarang lagi turun harga. 

Dia juga menambahkan harga turun, tapi harga pakannya itu naik tinggi dari harga Rp 500.000 sekarang sudah sampai Rp 560.000, persak. Satu bulan itu habis sekitar 300 kilogram pur untuk pakan jangkrik. dengan jumlah kotak jakrik 18 kotak.

Selain itu Sikap menambahkan dari telur itu sampai panen hanya membutuhkan waktu 25 hari biasanya sudah siap panen. Tapi lebih bagusnya panen umur 30 hari.