Sampah Menumpuk Bikin Rumah Warga Kebanjiran, ini Himbauan DPKPPB Lubuklinggau
Rumah warga Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I yang tergenang air pasca hujan intensitas tinggi Sabtu dini hari 30 Maret 2024.-Foto : Dokumentasi -DPKPPB Kota Lubuklinggau
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Jumat, 29 Maret 2024 malam Kota Lubuklinggau diguyur hujan yang cukup deras.
Hal ini menyebabkan satu rumah warga di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I tergenang air, Sabtu dini hari 30 Maret 2024.
Warga pun langsung menghubungi pihak Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuklinggau sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Setelah didatangi petugas DPKPPB, diketahui genangan air bukan disebabkan meluapnya air sungai, namun disebabkan oleh tersumbatnya saluran air di sekitar rumah warga tersebut karena banyaknya tumpukan sampah.
BACA JUGA:Warga Desa Prabumuli 1 Kecamatan Muara Lakitan Banjir Ikan Mudik
Air yang tergenang pun tidak terlalu tinggi.
Diketahui, hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Rumah warga itu pun tidak dekat dengan aliran sungai.
Hal ini disampaikan oleh Kepala DPKPPB Kota Lubuklinggau H Luthfi Ishak melalui Kabid Penanggulangan Bencana, Surya saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 30 Maret 2024.
"Rumah yang tergenang hanya satu. Itupun disebabkan saluran air atau drainase mereka yang tersumbat oleh sampah. Dan sampahnya cukup banyak. Sehingga menyebabkan air tergenang tidak bisa mengalir. Petugas pun mengambil langkah dengan melakukan penyedotan air dari pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB," jelas Surya.
BACA JUGA:Hore, Banjir Promo dan Diskon di Alfamart Lubuklinggau
Setelah lebih kurang 4 jam disedot, air yang tergenang bisa diatasi.
"Untuk itu, belajar dari kejadian ini kami selalu mengimbau masyarakat untuk peduli dengan kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan, khususnya di tempat saluran air. Karena dampak yang kita khawatirkan ya seperti ini. Kita selalu ingatkan soal ini," tegasnya.
Apalagi berdasarkan informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mereka terima, hingga akhir April 2024 mendatang masih masuk musim hujan. Meskipun bukan kategori musim hujan ekstrim.