BACA JUGA:Warga Lebong Dituntut Hukuman Berat Oleh Jaksa PN Lubuklinggau
Mantan Ketua DPRD Ponorogo ini juga menyebut, jika PDIP legowo terkait polemik Gibran, justru bisa memperbesar peluang partai tersebut meraih hattrick kemenangan alias menang 3 kali dalam pilpres.
"Jika PDIP mendukung Ganjar-Mahfud dan juga mendukung Gibran sebagai cawapres dari Prabowo, maka peluang PDIP menang pilpres adalah 2/3 atau 66 persen," tegasnya.
Kalau hanya mendukung Ganjar, menurut Supriyanto, peluang menangnya menjadi mengecil yaitu 1/3 alias 33 persen.
"Karena Pilpres diikuti 3 paslon, yaitu Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Cak Imin," imbuhnya.
Sementara itu, jika mengacu rilis survei dari beberapa lembaga survei akhir-akhir ini, Prabowo mempunyai elektabilitas tertinggi, diikuti Ganjar, dan Anies. "Sehingga peluang Prabowo-Gibran menang cukup besar," tambahnya..
Dirinya juga menyinggung konflik internal di PDIP pada Pilkada Bupati Tulungagung tahun 2013. Di mana kala itu anggota DPRD Jatim PDIP, Syahri Mulyo maju bupati diusung oleh gabungan partai yaitu PKNU, Patriot, PDP, dan akhirnya Syahri dipecat dari anggota DPRD.
BACA JUGA:TNI – Polri Digeledah Lapas, ini Hasilnya
"Di luar dugaan ternyata Syahri menang Pilkada Tulungagung. Memasuki masa jabatan bupati periode kedua, Syahri maju Pilkada lagi tahun 2018, dan ternyata diusung, dan direkomendasikan oleh PDIP. Ini merupakan bukti bahwa partai terkadang harus mengambil kebijakan yang sifatnya lebih taktis, strategis, kompromistis, dan realitis," katanya.
"Artinya orang yang pernah diberhentikan oleh PDIP, ternyata direkomendasi untuk maju bupati pada waktu berikutnya," tegasnya. (dtk)