Jadi, saran Ustadz Zuhri, berilah nama anak-anak kalian dengan nama para nabi, dan nama yang paling disukai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.
“Nama-nama yang paling benar adalah Harits dan Hammam. Sedangkan yang paling jelek adalah Harb (perang) dan Murrah (pahit)," jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar pemberian nama dikaji dan dijaga agar jangan menyerupai sifat Allah atau nama yang dibenci Allah.
Dalam Islam, pemberian nama yang baik menekankan harapan mulia dari orang tua, berharap anak tersebut dapat tumbuh menjadi seorang muslim yang taat dan berperilaku baik.
Betapa pentingnya perkara sebuah nama sampai-sampai Rasulullah beberapa kali mengganti nama-nama sahabat yang dianggapnya tidak patut untuk didengar seperti misalnya Abdul Syam (yang berarti hamba matahari), Abdul Ka'bah (yang berarti hamba ka'bah), Khimar (yang berarti keledai), Abdul Ali (yang berarti hamba Ali), dan lain sebagainya.
Nama-nama itu menunjukkan prasangka buruk kepada Allah dan bersifat menyekutukan Allah. Oleh karena itu demi kebaikan mereka, Rasulullah pun begitu perhatian dalam memutuskan nama-nama sahabatnya.
Fakta tersebut didukung oleh hadits yang diriwayatkan Tirmidzi dari Aisyah RA, Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW mengubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik." (*)