LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Allah SWT tidak memanggil orang yang mampu, namun Allah mampukan orang yang terpanggil mengunjungi Baitullah (ka'bah).
Maka dari itu, yakinlah bahwa dipanggil dengan niat saja tidak cukup, jadi harus dengan “niat dan keinginan yang kuat” yang diwujudkan dalam tindakan kita.
Berdoalah setiap saat dan gunakan seluruh tenaga dan tenaga untuk bisa menuju Baitullah.
Dimana, keinginan yang kuat akan membawa kita pada jalan menuju Baitullah. Sebagai seorang muslim, kita pasti ingin menunaikan umrah dan haji.
BACA JUGA:Begini Teknis Keberangkatan JCH Lubuklinggau ke Tanah Suci, 10 Orang Pakai Kursi Roda
Terlebih lagi, ibadah haji rukun Islam yang kelima merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu secara jasmani dan rohani.
Padahal ibadah umrah atau haji dianjurkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.
Namun, sebenarnya masalah status ini bisa diatasi atau dicoba.
Banyak cerita yang bermunculan di masyarakat tentang orang-orang yang mungkin secara logika tidak mampu secara finansial, namun ternyata bisa menunaikan ibadah haji atau umrah.
BACA JUGA:JCH Dapat Uang Saku dari Pemkab Muratara Rp 3 Juta/Orang, Kemenag Beberkan Teknis Keberangkatan JCH
Begitu pula secara fisik, ada yang sudah tua, namun ternyata kuat untuk beribadah di tanah suci. Masya Allah!
Seperti kisah ibu dari tiga orang anak ini yaitu Eny Puji Lestari. Setelah penantian sekian lama yang ia tunggu-tunggu akhirnya berbuah manis.
Eny mengungkapkan kepada KORANLINGGAUPOS.ID, sejak 2012 ia telah mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji.
Dimana, seharusnya pada 2021 ia telah pergi ke tanah suci.