“Memang fisiknya sangat kuat,” jelas Sang Ibu.
Sejak saat itu, kata Nila, Ruzana sering diajak sekolah untuk bertanding antar sekolah dan selalu juara.
Penampilan Ruzana yang luar biasa membuatnya ditarik jadi atlet binaan PB Djarum.
“Dia di Lubuklinggau hanya sampai kelas 4 SD. Setelah itu sampai sekarang masih sekolah setingkat SMA di sekolah yang dibiayai oleh PB Djarum yang mensuport Ruzana masuk Pelatnas PBSI tanpa seleksi. Sampai akhirnya berbagai juara dan kemenangan baik itu piala maupun penghargaan yang diraihnya sejak umur 15 tahun Ruzana sudah berhasil menyabet beberapa gelar kejuaraan bulutangkis seperti, Liga PB Djarum 2020, Daihatsu Astec Regional Junior U13, U15, U17,” tutur Nila yang kesehariannya pedagang sayur ini.
BACA JUGA:SMA Nusa Lubuklinggau Unggulkan Ekskul Bulu Tangkis
Ketika usianya 16 tahun, Ruzana menjadi juara di kejuaraan Yuzu Isotonic Akmil Open 202.
Kemudian di ajang Bangladesh Junior International Series 2021, Ruzana sukses menggenggam gelar runner-up usai dikalahkan pemain PB Djarum lainnya.
Prestasi Ruzana yang cukup baik ini di level klub mengantarkan Ruzana untuk bergabung pelatnas PBSI lewat jalur pemanggilan spesial atau tanpa melalui seleknas.
“Hal itu menyusul Ruzana yang baru-baru ini keluar sebagai juara 1 di turnamen Sri Lanka International Series 2024 dan pada maret 20204 kemarin mendapatkan juara 2 di Uber CUP di Hanoi, bahkan banyak perlombaan lainnya yang selalu mengantarkan Ruzana jadi juara,” tambah Nila dengan nada bahagia.
Selaku orang tua, Nila selalu mendoakan agar Ruzana yang memiliki tinggi badan 170 cm ini selalu sukses dan bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi abdi negara yakni KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat). (*)