Atas dasar itulah, pihaknya berinisiatif untuk menghias Kota Lubuklinggau menjadi kota moderen seperti di kedua kota tersebut.
Sebagai langkah antisipasi kata dia, akan dilakukan relokasi pedagang di sekitar taman kurma agar tidak semerawut.
Relokasi ini bertujuan bukan melarang pedagang untuk berjualan, tapi merubah wajah Kota Lubuklinggau menjadi lebih baik.
Nanti pagar di taman kurma akan dihilangkan dan akan ditambah beberapa pernak pernik agar lebih menarik dan masyarakat pun lebih mudah untuk berwisata religi.
BACA JUGA:TOM Lubuklinggau, Destinasi Wisata Olahraga Paling Rekomended
Untuk pedagang kaki lima, akan disiapkan beberapa tenda kerucut dan sebagian lagi dialihkan ke beberapa tempat yang lebih baik, tujuannya agar lebih tertata rapi.
Asisten III Bidang Administrasi Umum, Herdawan menyampaikan dari sisi asset, Masjid Agung As-Salam adalah milik Pemkot Lubuklinggau yang harus diamankan.
“Pedagang harus direlokasi dengan cara baik-baik, jangan sampai kedepan menimbulkan masalah. Cari tempat yang lebih bagus agar tidak menghambat arus lalu lintas disana,” sarannya.
Kepala BPKAD Kota Lubuklinggau, Zulfikar menyampaikan setiap melakukan rehab bangunan tentu akan melakukan penghapusan aset. Oleh karena itu, dia memberikan masukan sebelum dilakukan rehab, aset tersebut harus difoto terlebih dahulu untuk tertib adminitrasi. (*)