Nama asli Jabal Magnet adalah Manthiqa Baidha atau perkampungan putih. Lembah ini dulunya disebut Lembah Jin.
Mungkin karena keunikannya, mereka dahulu menyangka karena ada jin yang mengganggu.
Karena banyak wisatawan yang ingin melihat secara langsung keanehan Jabal Magnet, pemerintah saudi membuat jalan khusus untuk wisatawan supaya mobil mereka bergerak sendiri ke Jabal Magnet.
Malah ada tenda-tenda khusus pengunjung yang mau menginap di sekitar lokasi wisata.
Bahkan menurut ilmuwan, kota madinah didirikan di atas Arabian Shield yang usianya sudah 700 juta tahun.
Daerah ini adalah endapan lava dengan luas wilayah 180.000 km persegi.
Lava tersebut dapat terlihat ke permukaan dan menuju wilayah rengkahan sepanjang 60.000 km.
Zona rengkahan ini membentuk garis vulkanik disebut sebagai Makkah-Madinah-Nufud. Inilah yang kini disebut Jabal Magnet.
BACA JUGA:INFO HAJI 2024 : Banyak JCH Lubuklinggau Muratara yang Menangis saat Berkunjung ke Sini
Di luar penjelasan ilmiah tersebut, kita bisa mengambil hikmah saat berkunjung ke Jabal Magnet.
Bahwa semua yang ada di dunia ini ada Sang Pencipta yang lebih kuat dan lebih kuasa dari apapun. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur dengan karunia-Nya.
Perjalanan Jemaah Calon Haji Lubuklinggau, Muratara dan Palembang berlanjut ke Percetakan Al Qur-an.
Dikutip dari Wikipedia, Kompleks Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd adalah pabrik percetakan Al-Qur'an yang terbesar di dunia, yang terletak di Madinah, Arab Saudi yang mencetak Al-Qur'an dan terjemahannya ke berbagai bahasa.
BACA JUGA:Sampai di Madinah, Jumlah JCH Lubuklinggau-Muratara Berkurang 2 Orang
Percetakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu agama Islam dan kaum muslim di seluruh dunia.