KORANLINGGAUPOS.ID - Taman Kanak-kanak (TK) Darul Hidayah Madani beralamat di Jl Satrio 58, Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
TK Darul Hidayah Madani mulai beroperasi pada 2023 berdiri dan berdiri dibawah naungan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hidayah Madani (DHM).
Adapun visi dari TK Darul Hidayah Madani yaitu mewujudkan Peserta Didik yang berakhklak mulia, sehat, cerdas ceria, mandiri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
BACA JUGA:Tak Punya Ekskul, TK Hikmatul Ilma Jayaloka Sisihkan 30 Menit Siswa Hafalan Al Quran
Dengan misi, memberikan stimulasi yang tepat berdasarkan tahap dan perkembangan anak, menciptakan kondisi belajar mengajar yang nyaman, bersih dan menyenangkan bagi anak usia dini, serta membentuk karakter dan kepribadian serta mandiri bagi anak usia dini.
TK Darul Hidayah Madani dipimpin oleh Lilis Suryani, Amd. Memiliki anak didik angkatan tahun pertama dengan jumlah sebanyak 11 anak didik.
Adapun program yang diunggulkan dari sekolah anak usia dini antara lain, hafalan surah An-Naba dan surah-surah pendek, belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, pendidikan karakter, manasik haji, cooking class, gardening, outing class, hinggga life skill.
BACA JUGA:Pelajar SMPN 4 Lubuklinggau Daur Ulang Barang Bekas
Untuk aktivitas belajar dan mengajar (KBM) anak-anak mulai Senin hingga Sabtu pukul 07.30-10.30 WIB. Dalam belajar, mereka dibimbing oleh tiga orang guru yang profesional.
Sebelum memulai belajar anak didik harus melakukan rutinitas kegiatan seperti membaca Al-Fatihah, doa belajar, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, ayat kursi, An-Naba, hadits, dan penutup.
Tak hanya itu, TK Darul Hidayah Madani juga memiliki program pembelajaran tambahan yaitu tahfidz dan TPA. Dimana, seluruh anak didik usia 5-10 tahun boleh mengikut program yang digalakkan tersebut.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Bakal Dibuka Kampus STAI Ar-Risalah Lubuklinggau
Di samping itu, penanggung jawab program tahfidz sendiri adalah Dr. Hamdan, M.Pd. Agar terlaksananya program ini, ia dibantu oleh dua orang guru tahfidz yaitu, Ustadzah Dilla dan Rika.
Direktur pendidikan DHM Dr. Shella Monica, M.Pd menceritakan, sejarah DHM berdiri yaitu atas dasar mayoritas pengusaha yang hijrah dari riba. Dahulu komunitas ini bernama Masyarakat Tanpa Riba dan kemudian berganti nama menjadi Yayasan Darul Hidayah Madani.
"Dulunya DHM ini memiliki nama Masyarakat Tanpa Riba yang dibuka pengusaha hijrah dari riba. namun, sekarang mereka membuat yayasan yang bernama Yayasan Darul Hidayah Madani. Jadi, dari awal dibangun sampai sekarang yayasan ini dibiayai oleh komunitas tersebut," jelasnya.