Ini sekali lagi tegas Trisko, sebagai efek domino hadirnya Presiden ke Lubuklinggau.
Kedepan sebagai langkah awal tambahnya, mereka akan mencari jalan untuk bertemu dan berkonsultasi ke Menteri ATR/BPN.
“Kita cari jalannya dulu. Agar bisa segera kita bertemu dan menyampaikan permasalahan aset lahan di Pasar Inpres ke Menteri ATR/BPN,” tegasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Asril membenarkan jika Pemkot sudah sangat ingin merevitalisasi gedung Pasar Inpres.
BACA JUGA: Soal Penyebab Kebakaran Gudang Toko Sepeda Usaha Muda di Pasar Inpres Lubuklinggau, ini Kata Polisi
Apalagi sudah 40tahun lebih belum pernah direvitalisasi.
“Bangunannya pun sudah usang. Sudah sangat tidak layak butuh direvitalisasi. Kita sangat ingin melakukannya bahkan jika bisa dibangun baru. Tujuan utamanya ya supaya pedagang disana tidak lagi berceceran,” tegasnya.
Jika dibangun menggunakan APBD tegas Asril sangat tidak memungkinkan.
“Karena itu butuh anggaran yang tidak sedikit. Bisa sampai Rp 230 miliar. Dan yang terpenting lahannya masih sengketa. Itu yang juga harus segera diselesaikan,” ungkapnya. (*)