Aliran air di Air Terjun Bawah Laut Denmark Strait mencapai sekitar 5 juta meter kubik per detik.
Ini membuatnya menjadi salah satu aliran air terbesar di dunia, jauh melampaui aliran air terjun besar di darat seperti Iguazu atau Niagara.
3. Proses Terjadinya
BACA JUGA:Destinasi Wisata Muratara, Lepas Penatmu di Air Terjun Ulu Tiku Karangjaya
Air terjun bawah laut ini terbentuk karena fenomena yang disebut 'arus termohalin', yang terjadi akibat perbedaan suhu dan salinitas air laut.
Air dingin dari Laut Norwegia yang lebih padat tenggelam ke bawah dan mengalir ke selatan, menciptakan arus jatuh yang besar.
4. Signifikansi Ekologis
Arus air yang kuat ini memainkan peran penting dalam sirkulasi termohalin global, yang mempengaruhi iklim dan pola cuaca di seluruh dunia.
BACA JUGA:Air Terjun Kerali, Wisata Alam Napalicin Muratara Alami dan Mempesona
Arus ini membantu mendistribusikan panas dari daerah tropis ke kutub dan mempengaruhi suhu laut dan atmosfer.
5. Pengaruh pada Kehidupan Laut
Arus dari air terjun bawah laut ini membawa nutrisi dari dasar laut ke permukaan, mendukung ekosistem laut yang kaya dan beragam.
Nutrisi ini penting bagi plankton dan organisme laut lainnya yang menjadi dasar rantai makanan laut.
BACA JUGA:Pengunjung Objek Wisata Air Terjun Temam Tak Seramai Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
6. Kesulitan dalam Penelitian
Mengingat letaknya yang jauh di bawah permukaan laut, penelitian tentang air terjun ini sangat menantang.