“Sepertinya mereka bukan warga Kecamatan Sumberharta. Kalau ciri pelaku umur sekitar 40 tahunan, badan gemuk dan pendek dan menggunakan satu motor boncengan,” ungkap ayah satu anak ini.
Sedangkan jenis motor yang digunakan pelaku tidak jelas karena jarak motor dengan dia cukup jauh, dan kejadian itu suasana masih gelap.
Menurut korban, senpi yang digunakan pelaku jenis senjata api rakitan laras pendek yang dipegang salah satu pelaku dan satu pelaku lainnya menunggu di motor.
“Senpi itu dipegang pelaku pakai tangan kiri. Dia awalnya menghadang saya yang berada di depan rumah Bapak (M.Roni,red). Karena posisi rumah saya di belakang rumah bapak saya,” jelas ASN guru PPKN di SMP Tugu Sempurna. Sejak kejadian hingga saat ini Jemmy Pranata masih jalani perawatan dan hanya bisa istirahat di rumah.
BACA JUGA:4 Fakta Penembakan Anak Caleg, ini Penjelasan Polisi dan Ketua DPD Golkar Musi Rawas
“Saya belum bisa mengajar. Ini masih cuti,” tuturnya.
Anggota PGRI Kabupaten Musi Rawas itu menceritakan peristiwa penembakan yang dialaminya terjadi sekitar pukul 04.30 WIB atau sebelum adzan subuh.
Mulanya Jemmy Pranata datang ke rumah bapaknya yang ada di depan untuk mengeluarkan mobil ke halaman yang rencana mau antar kakaknya ke Bandara di Bengkulu. Setelah itu, korban pulang ke rumah lagi untuk mandi lalu shalat subuh.
Setelah itu, korban keluar lagi ke rumah ayahnya. Saat itulah ia bertemu satu pelaku yang menggunakan motor di jalan.
BACA JUGA:Anak Bawah Umur Terlibat Penembakan Lansia di Lubuklinggau
Karena tidak menaruh curiga sehingga ia menuju ke halaman rumah bapaknya. Korban bertemu lagi dengan satu pelaku lainnya.
Saat itu salah satu pelaku menanyakan “Nak ke mano?”
Dijawab korban bahwa “Ini rumah bapak Aku.”
Setelah itu pelaku mengambil langkah mundur langsung melepaskan tembakan.
BACA JUGA:Anak Bawah Umur Terlibat Penembakan Pengambil Batu Sungai Kelingi