LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Objek Wisata Watervang, meskipun sudah ada sejak lama namun masih menjadi pilihan sebagian warga untuk sekedar menghilangkan penat saat akhir pekan.
Hanya saja pengunjung yang datang diakui tak seramai dulu, karena sudah banyaknya objek wisata lainnya.
Edi Kusuma, salah seorang petugas penjaga Objek Wisata Watervang saat dibincangi wartawati Harian Pagi Linggau Pos, Rabu (22/11/2023) membenarkan jika saat ini pengunjungnya sangat sepi. Salah satu penyebab sepinya pengunjung kemarin dikarenakan musim kemarau, air terjun yang menjadi ‘primadona’ disana tidak turun.
Edi yang rumahnya tepat berada di area Objek Wisata Watervang ini mengaku sudah tinggal disana sejak tahun 1986. Hal ini juga membuatnya dipercaya oleh pemerintah menjadi petugas penjaga Wisata Watervang. Terhitung sudah 2 tahun ini ia diamanahkan tugas ini.
BACA JUGA:Gak Mau Punya Gigi Berlubang, Yuk Periksakan Kesehatan Gigi Kalian ke Puskesmas Megang Lubuklinggau
“Meskipun sepi pada tahun sebelumnya, tahun ini pengunjung sudah banyak peningkatan. Apalagi saat ini Watervang sudah ‘dipoles’ lebih cantik untuk menarik pengunjung. Saat ini sudah tersedia pondok-pondok untuk para pengunjung beristirahat dan melakukan berbagai aktifitas. Pemerintah juga sudah membangun lapak untuk warga sekitar berdagang,” lanjutnya.
Sayangnya lapak yang disediakan pemerihtah untuk berjualan itu tidak dimanfaatkan oleh pedagang-pedagang sekitar dengan alasan khawatir sewaktu-waktu lapak tersebut digusur oleh pemerintah akan mempengaruhi lokasi jualan mereka.
Jika para pedagang tetap untuk memanfaatkan lapak tersebut, takutnya nanti mereka tidak ingin pergi dan tidak akan mudah untuk berpindah lokasi jualan ke tempat lainnya.
“Jadi sampai sekarang pedagang lebih memilih membuka dagangannya di tempat lapak mereka berdagang,” tegasnya.
BACA JUGA:Objek Wisata Bersejarah Bendungan Watervang yang Tak Lepas dari Pertanian di Tugumulyo
Erik penjaga parkir juga mengungkapkan sejak kemarau kemarin pendapatan mereka yang awalnya sudah mulai banyak kembali berkurang. Hal ini karena pengunjung sepi sejak air terjun tidak turun. Padahal yang membuat para pengunjung ramai datang kesana untuk menikmati keindahan air terjunnya, serta bermain di air terjun.
“Pendapatan yang kami peroleh ya dari hasil parkiran, tergantung ramainya pengunjung. Paling sedikit penghasilan kita Rp 100ribu, tapi jika sedang ramai pendapatan bisa lebih dari itu. Untuk biaya parkir motor Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Sedangkan untuk parkir mobil ada 2 golongan, yaitu para pengunjung wisata Rp 5ribu dan jika hanya untuk berbelanja seperti sarapan pagi dan lainnya hanya Rp 2ribu,” jelasnya.
Erik mengaku jam ramai pengunjung disini, yaitu sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Biasanya mayoritas pengunjung di Bendungan Watervang ini masyarakat lokal. Mulai dari orang yang berkeluarga, pasangan, anak sekolahan, anak kuliahan maupun dari pengunjung lainnya.
Ia sendiri sudah bekerja sebagai tukang parkir disina sejak tahun 2009.
BACA JUGA:Penggemar Bonsai Lubuklinggau Berkumpul di Objek Wisata Cagar Budaya Bendungan Watervang