MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa akhir ini berdampak pada robohnya pohon padi sawah yang sudah siap dipanen.
Salah satunya padi milik Asnur warga Dusun II Desa Rejosari.
Namun demikian menurut Asnur, pohon padi yang roboh itu tidak berpengaruh dengan hasil produktivitasnya. Hanya saja saat panen sedikit sulit.
Dirinya menambahkan jika musim panen kali ini banyak padi yang roboh.
BACA JUGA:Siang ini, KPU Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas 2024
"Tidaj hanya milik saya saja namun banyak juga punya teman-teman petani yang lain juga ikut roboh padinya," katanya kepada KORAN LINGGAU POS. ID, Rabu 19 Juni 2024.
Menurutnya pohon padi roboh dikarenakan diterpa angin yang kencang serta hujan yang lebat pada beberapa akhir ini.
“Pada musim tanam yang lalu itu padi kami ini diserang hama WBC sama walang sangit. Alhamdulilah pada musim ini padi kami tidak terlalu parah serangan hamanya,” ucapnya.
Pada musim tanam yang lalu Asnur mengaku hanya mendapatkan gabah 6 karung saja.
"Itu sisa-sisa serangan hama WBC dan walang sangit. Jika normalnya dengan luas lahan seperempat hektar biasanya mendapatkan hasil gabah sebanyak 15 karung lebih," ungkapnya.
Asnur menyebut sawah yang digarapnya punya orang.
"Saya hanya menggarap sawah orang lain dengan sistem bagi hasil yakni bagi 2 dengan pemilik sawah," akunya.
Ditambahkannya, biaya produksi bagi 2 misalkan kalau menggunakan pupuk 400 Kg, maka itu dibagi dua dengan pemilik lahan. Biaya obat-obatannya juga sama juga begitu.
Selain serangan hama seperti tikus dan WBC di sini juga sering tidak mendapatkan air, karena jauh dari saluran irigasi.