Karena mereka khawatir jika lama tidak difungsikan akan terjadi kerusakan, atau bahkan dikhawatirkan beberapa alat ada yang hilang.
“Skemanya Dinas PUPR yang membangun. Lalu setelah dibangun dilakukan serah terima dari pengelola ke Dinas PU dan itu sudah dilakukan. Selanjutnya dari kita serah terima ke pengelola aset Pemkot. Dan sudah kita lakukan sudah kita lakukan penyerahan ke Pj Sekda,” jelas Kepala Dinas PUPR Kota Lubuklinggau Asril saat dibincangi, kemarin.
Dari Pemkot biasanya diserahkan ke dinas terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata. Lalu dari dinas akan dilakukan serah terima ke pihak pengelola yakni PT Linggau Bisa.
“Harapan kami sebetulnya harus segera dioperasikan. Kalau tidak segera dioperasikan, kita khawatir aset itu akan ada yang hilang, terbengkalai lagi, ada yang rusak,” tegas Asril.
BACA JUGA:Kisah Tragis Putri Silampari di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, Tak Bisa Disebut Bagian dari Sejarah
Apalagi lanjutnya dari kontrak dengan pihak ketiga saat ini masih ada kontrak pemeliharaannya.
Kontrak tersebut sampai akhir tahun atau di bulan November.
Asril mengaku setelah penyerahan ataubserah terima dari pihaknya ia belum mengetahui apakah dari bagian aset sudah buat berita acara serah terima ke Dinas Pariwisatabatau belum.
“Karena itu bukan domain kita lagi. Yang menjadi domain kami sudah dilaksanakan. Kalau sudah, harusnya sudah difungsikan,” tegasnya.(*)