Candi Muaro Jambi, Destinasi Wisata yang Menawarkan Kekayaan Sejarah dan Budaya

Candi Muaro Jami yang terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi- Foto : Dok. Muhammad A. Faqih -

KORANLINGGAUPOS.ID – Tersembunyi di antara hutan lebat dan sungai yang mengalir, Candi Muaro Jambi merupakan salah satu situs arkeologi paling penting di Indonesia. 

Terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tetapi jika ingin mengetahui letaknya lebih rinci, kompleks candi ini tersebar ke delapan desa, yaitu Desa Muara Jambi, Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo,  Desa Kemingking Dalam, Desa Kemingking Luar, Desa Dusun Mudo, Desa Teluk Jambu, dan Desa Tebat Patah. Lokasi kompleks candi ini berjarak sekitar 26 kilometer ke arah timur bagian Kota Jambi dan berada di tepi Sungai Batanghari.

Dilansir dari bams.jambiprov.go.id, candi ini merupakan sisa-sisa peradaban kuno yang pernah berkembang di wilayah tersebut. 

Candi Muaro Jambi memiliki arsitektur yang unik serta relief yang indah,sehingga menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.

BACA JUGA:Mengenal Pantai Batu Kumbang, Objek Wisata Terkenal di Bengkulu

BACA JUGA:PT Salsabila Wisata Tur Berangkatkan Jemaah Umroh

Menurut sejarahnya, Candi Muaro Jambi memiliki sejarah yang terbagi menjadi beberapa periode, yaitu awal periode  tepatnya pada abad ke-7 hingga ke 9 Masehi lalu, Candi Muaro Jambi diperkirakan dibangun sebagai kuil Buddha oleh Kerajaan Sriwijaya. Yang kemudian kuil ini digunakan sebagai tempat peribadatan dan pendidikan bagi umat agama Buddha.

Kemudian, pada periode berikutnya yang disebut Kegemilangan tepatnya pada abad ke 10 hingga 12 Masehi, Candi Muaro Jambi mengalami perkembangan yang sangat pesat. 

Kompleks candi ini diperluas dan dibangun beberapa candi lainnya. Sehingga menjadikan Candi Muaro Jambi salah satu pusat agama Buddha yang penting di Tanah Sumatera.

Pada periode berikutnya yakni Kemunduran di abad ke 13 hingga 14 Masehi, Candi Muaro Jambi ini mengalami sedikit karena kondisi Kerajaan Sriwijaya yang mulai melemah dan digantikan oleh Kerajaan Melayu sehingga membuat Candi Muaro Jambi tidak lagi menjadi pusat agama Buddha yang penting.

BACA JUGA: Eksplorasi Bukit Sulap, Destinasi Wisata Alam yang Populer di Lubuk Linggau

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Air Terjun Curug Tinggi, Wisata Alam yang Populer di Sumsel

Setelah mengalami kemunduran, Candi Muaro Jambi seperti tidak terlihat dan terkenal sebagai  salah satu pusat peribatan agama Buddha.

Kemudian pada periode terakhir yakni periode penemuan kembali di abad ke 19 hingga 20 Masehi, Candi Muaro Jambi kembali ditemukan oleh para peneliti yang berasal dari Belanda yang kemudian Kompleks candi ini dipugar dan dilindungi sebagai situs cagar budaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan