MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Melalui program forest investment program –FIP2, KPH Lakitan Bukit- Cogong membagun pusat pembiakan lebah trigona dengan nama LBC Bee Breeding Center.
Lokasinya di Kelurahan O Mangunharjo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Saat diwawancarai Kepala UPTD KPH Wilayah XIII Lakitan–Cogong, Edi Cahyono, S.Hut, M.Si melalui Staf Breeding Center KPH Lakitan-Bukit Cogong, Jumanto menjelaskan di breeding center hanya ada dua jenis lebah trigona yang dibudidayakan yakni lebah biroi dan lebah itama yang menepati 2 barak yang disediakan.
Selanjutnya dengan memiliki sifat yang unik lebah trigona dapat dibudidayakan dimana saja.
Untuk membudidaya lebah trigona harus memiliki ketersedian sumber pakan lebah secara berkesinambungan untuk menghasilkan nektar serta serbuk sari maupun resin atau getah yang dihasilkan dari tanaman.
Selain itu dengan membangun pusat pembiakan lebah trigona melalui budidaya breeding center ini diharapkan dapat menghentikan perburuan lebah trigona di alam.
"Karena berburu lebah trigona dengan cara menebang pohon sebagai habitat tempat hidup lebah ini, jika dilakukan secara terus menerus dapat merusak hutan," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, beberapa hari yang lalu.
Dengan begitu secara tidak langsung akan mengancam kelestarian hutan itu sendiri. Serta dapat menyebabkan terjadinya kepunahan akan lebah trigona itu sendiri di alam.
BACA JUGA:Pastikan Kondusif dan Aman Kepala KPLP lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kontrol Blok Hunian
“Tujuan utama pembangunan breeding center merupakan untuk menyediakan bibit lebah trigona. Selain itu juga untuk memproduksi madu lebah trigona,” tambahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan lebah trigona, itu harus ada sumber pakan di sekelilingnya. Seperti jenis bunga sebagai sumber pakan utama lebah trigona penghasil nektar dan pollen di antaranya itu bunga batavia, bunga air mata pengantin (AMP), bunga matahari, bunga euphorbia serta banyak lagi yang lainnya.
Untuk lahan yang digunakan saat ini itu kurang lebih 6 hektar yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Dan baru dioptimalkan sebanyak 2 hektar untuk pusat pembibitan lebah trigona.
BACA JUGA:DPMD Segera Jadwalkan Pengukuhan Perpanjangan Masa Jabatan Kades dan BPMD