Untuk lebah trigona yang dikembangkan di lokasi pembiakan KPH Lakitan ini merupakan lebah unggulan yang produktifitas madunya itu sangat tinggi.
Untuk lebah trigona itama yang dikembang biakan saat ini itu ada 37 stup dan lebah trigona biroi itu ada 21 stup.
Sedangkan untuk perawatannya sendiri kalau lebah trigona biroi ini setiap 1 minggu dua kali dibuka untuk melihat ada tidaknya hama seperti semut dan cicak.
Sedangkan kalau lebah trigona itama itu 1 kali dalam seminggu untuk pengecekan hamanya, dan juga untuk melihat apakah madunya telah penuh apa belum.
BACA JUGA:Beberapa Objek Wisata di Musi Rawas Bakal Membuat Liburan Sekolahmu Menjadi Seru
“Panennya tergantung musim. Kalau musim hujan itu sedikit lama biasanya itu 2 bulan sekali panen, dan paling cepat itu setiap 1bulan sekali bisa di panen.
Jika musim hujan itu lebahnya sedikit lama, sama seperti manusia jika musim hujan mereka malas keluar,” ungkapnya.
Jika musim kemarau ditambah banyak bunga yang mekar cepat madunya terkumpul dan lebih cepat panennya.
Untuk koloni yang kuat seperti lebah trigona itama itu jika dipanen dalam satu stup itu bisa mendapatkan hasil madunya itu kurang lebih 500 gram.
BACA JUGA:Harga TBS Pekebun Terus Beranjak Naik dari Periode Sebelumnya
Untuk proses pemanenannya sendiri lebah madu trigona itama caranya itu di vakum, ada alat khusus. Sedangkan jika lebah trigona biroi itu cara pemanenannya dengan diperas, jadi ada juga alatnya.
Selain sebagai pusat pembiakan lebah trigona, di sini juga dilakukan kegiatan pengolahan madu baik madu hutan maupun lebah trigona. "Prosesnya seperti penurunan kadar air madu sesuai standar SNI menggunakan alat Dehumidifier serta pengemasan madu," jelasnya.(*)