KORANLINGGAUPOS.ID - P erkembangan kognitif anak mengacu pada tahapan kemampuan anak memperoleh makna dan pengetahuan dari pengalaman dan informasi yang diperolehnya.
Singkatnya, perkembangan motorik berkaitan dengan proses mengingat, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.
Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan salah satu faktor perkembangan kemampuan anak kamu yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan proses psikologis anak anda mengenai lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Tidak Lagi Populer, Ternyata Mendongeng Berpengaruh Pada Psikolog Anak
Saat anak lahir, proses perkembangan tengkorak dan otaknya belum selesai. Artinya, ukuran tengkorak dan otak baru berkembang sebagian dan masih dalam proses perkembangan.
Secara ilmiah, terdapat dua teori mengenai perkembangan kognitif anak usia dini, yaitu teori konstruktivis kognitif dan teori konstruktivis sosial.
Teori konstruktivis kognitif dan teori konstruktivis sosial dikembangkan oleh dua psikolog perkembangan kognitif yang berbeda. Teori konstruktivis kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget. Sedangkan teori konstruktivis sosial dikembangkan oleh Lev Vygotsky.
BACA JUGA:3 Metode Mendidik Anak Agar Lahir Cerdas yang Dapat Bunda Lakukan Sejak Hamil
Kedua teori ini berada dalam satu pola pikir yang disebut teori konstruktivis. Inti dari teori konstruktivis adalah si kecil terus-menerus mengeksplorasi lingkungan untuk mengetahui kondisi dan situasi lingkungan di sekitarnya.
Ada banyak aktivitas yang bisa menjadi cara mudah untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak usia dini. Salah satunya adalah media bermain.
Kegiatan bermain mampu memberikan rangsangan pada anak untuk memantapkan sejumlah pengetahuan dan kemampuan kognitifnya agar dapat berjalan secara efektif.
BACA JUGA:Tips Parenting, Hindari Ini Saat Berbicara dengan Anak
Selain itu, media bermain merupakan wahana bagi anak usia dini untuk bereksplorasi dan bereksperimen berbagai jenis konsep kehidupan.
Dalam media bermain, pengenalan merupakan sarana yang paling penting. Terutama pengenalan angka dan huruf.
Dengan mengenalkan angka dan huruf pada anak usia dini, maka mereka akan lebih mudah memahami dan mengikuti pembelajaran.