KORANLINGGAUPOS.ID - Hypnoparenting adalah melatih anak dengan memberikan pengaruh hipnosis (kondisi mental melalui penerapan imajinatif), dengan memberikan sugesti pada alam bawah sadar anak.
Hypnosis sendiri terjadi ketika kondisi seseorang berada di alam bawah sadar, yaitu dalam kondisi rileks sehingga sugesti mudah ditanamkan.
Singkatnya, Hypnosis berarti memberikan atau memasukkan informasi ke dalam pikiran manusia.
BACA JUGA:TK Islam Ibnu Shina Lubuklinggau Terapkan Kurikum Merdeka
Sedangkan pola asuh adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak.
Teknik hypnoparenting melihat perubahan tingkah laku anak baik secara cepat maupun lama sesuai dengan kondisi anak.
Dilansir KORANLINGGAUPOS.ID dari suaraaisyiyah.id, Hypnoparenting bermanfaat untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan kecerdasan spiritual orang tua dan anak.
BACA JUGA:Akhir tahun pelajaran2023/2024, SD Al Ilmu Lubuklinggau Kembali Membuka PPDB
Dimana bekerja langsung di pikiran bawah sadar anak, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menerapkan sugesti kepada anak tanpa adanya paksaan atau kekerasan.
Saat memberikan sugesti kepada anak, orang tua disarankan untuk berkomunikasi dengan bahasa yang baik, misalnya tanpa membentak atau bernada kasar.
Jika komunikasi terlaksana dengan baik maka anak akan mencontohkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, di tempat bermain, maupun di sekolah.
BACA JUGA:RA Al Ma'wa Lubuklinggau Buka PPDB Hingga 15 Juli 2024
Kemampuan orang tua dalam melihat tumbuh kembang anaknya seringkali berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan orang tua.
Namun hal tersebut bukan menjadi tolok ukur keberhasilan orang tua dalam menerapkan pola asuh pada anaknya.
Pola asuh orang tua dapat ditingkatkan melalui partisipasi langsungnya dalam mengintegrasikan tumbuh kembang anak.