KORANLINGGAUPOS.ID - Bitcoin, aset kripto pertama dan paling terkenal, kini telah merevolusi dunia keuangan dengan sifatnya yang terdesentralisasi dan potensi keuntungan yang tinggi. Teknologi yang mendasarinya adalah blockchain yang telah membuka jalan bagi era baru keuangan digital.
Namun, layaknya inovasi teknologi lain, masalah keamanan adalah topik hangat, salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah “Apakah Bitcoin bisa diretas?” Simak artikel berikut untuk mendapatkan jawabannya.
Memahami Keamanan Bitcoin
Bitcoin yang beroperasi pada teknologi blockchain, sebuah buku besar terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi di seluruh jaringan komputer.
BACA JUGA:Top 5 Rekomendasi Sektor Kripto Paling Menguntungkan di Pertengahan Tahun 2024
Hal ini memastikan keamanan dan transparansi, sehingga menyulitkan entitas mana pun untuk mengubah riwayat transaksi.
Setiap transaksi Bitcoin diamankan melalui algoritma kriptografi, khususnya menggunakan hashing SHA-256 dan kriptografi kunci public atau pribadi.
Ketika suatu transaksi dibuat, transaksi tersebut di-hash dan menghasilkan sidik jari digital yang unik.
Transaksi tersebut kemudian ditandatangani dengan kunci pribadi pengirim, dan node jaringan memverifikasi tanda tangan ini menggunakan kunci publik untuk memastikan keamananya.
BACA JUGA:Segera Klaim Saldo DANA Gratis Sebelum Terlambat, Adakah DANA Kaget Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024?
Transaksi yang tervalidasi dikelompokkan dalam blok-blok, dan para penambang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit atau bukti kerja untuk menambahkan blok-blok ini ke blockchain.
Proses ini juga melibatkan kekuatan komputasi yang signifikan, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengubah transaksi masa lalu tanpa mengulang bukti kerja untuk setiap blok berikutnya.
Kesulitan proses ini, digabungkan dengan verifikasi terdesentralisasi oleh node jaringan, menjamin keamanan dan kekekalan blockchain Bitcoin.
Potensi Kerentanan Bitcoin