Bahwasannya tidak ada pemimpin itu yang sempurna, pasti ada celah.
Maka kita harus bersikap sekedarnya saja, cintailah sekedarnya saja, dan membenci pun sekedarnya saja.
Karena, bisa jadi pemimpin yang kita cintai itu suatu saat akan kita benci karena ternyata tidak ada harapan yang tercapai dari dirinya.
Bisa jadi juga pemimpin yang kita benci suatu saat akan kita cintai, karena dirinya lah yang bisa memenuhi harapan yang kita inginkan.
Jadi sekedarnya saja, jangan berlebihan.
Sedangkan suap menyuap ataupun money politics dalam pemilihan seorang pemimpin hukumnya tetap haram, baik yang menerima, memberi atau orang yang memberikan modal, memberi instruksi, ataupun sebagainya.
Maka orang yang terlibat di dalam suap menyuap itu, maka ia tempatnya di neraka.(*)