KORANLINGGAUPOS.ID - Bedak tabor alias talc picu kanker? Kabar ini sempat dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tentu masyarakat dibuat gusar dengan hal tersebut.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber Budi Gunadi selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia langsung angkat bicara.
Kata Budi, saat ini ia sedang koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, membahas pernyataan WHO tersebut.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Bedak Bayi yang Wanginya Fresh Hingga Malam Hari
Pihaknya ingin memastikan bedak tabur yang dimaksud WHO beredar atau tidak di Indonesia. Pernah diteliti oleh BPOM RI belum, terkait efek sampingnya.
“Saya sedang bicara dengan Kepala BPOM RI Bu Rizka terkait bedak tabor tersebut,” jelas Budi Gunadi sembari menyatakan, kepastian imbauan dan informasi lebih lanjut terkait kemungkinan kehati-hatian pemerintah selambatnya disampaikan pekan kedua Juli 2024.
Sebelumnya diberitakan sebuah lembaga penelitian kanker dari WHO yaitu International Agency for Research on Cancer menyebut talk atau bedak tabur yang banyak terdapat pada bedak bayi bersifat karsinogenik atau berisiko jadi pemicu penyakit kanker.
Hal ini berdasarkan bukti terbatas yang dianalisis pada manusia, juga hewan oleh lembaga penelitian tersebut.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 7 Tips Agar Bedak Bisa Tahan Lama Seharian
Dalam sebuah artikel menyebut, sejumlah riset secara konsisten menunjukkan peningkatan kasus kanker ovarium pada wanita yang memakai bedak talk pada area genital atau alat kelamin mereka.
Namun, WHO menyebut penyebab dari talk belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Lalu pada percobaan di tikus menunjukkan bahwa bedak talk meningkatkan angka kejadian neoplasma ganas di wanita dan paru-paru.
Dilansir KORANLINGGAUPOS.ID dari Bussiness Today bahwa talk merupakan mineral alami yang biasa digunakan dalam bedak bayi.
BACA JUGA:Punya Kulit Berminyak, Ini 6 Rekomendasi Bedak Padat yang Wajib di Miliki