Sedangkan antara lorong ke lorong itu sekitar 2 meter lebarnya.
BACA JUGA:POPT Kecamatan Muara Beliti Bersama Petani Lakukan Kegiatan Gerdal Untuk Kendalikan Hama WBC
Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan waktu untuk penyemaian dan pemupukan atau penyemprotan.
Benih yang akan ditanam sebelum disebarkan direndam dulu.
Setelah terlihat munculnya calon akar baru kita lakukan penanaman dengan cara disebar.
Pada umur 1 minggu HST sudah terlihat padi yang tumbuh.
Jika padi sudah berumur 15 HST baru dilakukan pemupukan pertama.
BACA JUGA:Petani Cabai Mengeluh Tanaman Diserang Penyakit Daun Keriting
Sebenarnya perbedaannya ada disistem tanamnya saja. Setelah itu proses perawatannya juga sama seperti tanam padi dengan menggunakan sistem Konvensional.
Selain itu juga ada keuntungan yang didapat jika menggunakan sistem tanam sebar, yakni lebih hemat biaya tanam.
Karena dengan cara tanam ini kita tidak perlu menggunakan banyak tenaga bisa melakukannya sendiri.
“Hal ini juga bisa menjadi solusi bagi petani jika sulit mencari tenaga petani karena biasanya jika panen atau tanam serentak itu susah mencari orang untuk membantu kita kerja untuk menanam padi atau waktu panen nantinya,” paparnya.
BACA JUGA:Dapat Bantuan Pompa dari Kementan RI Ini Harapan Petani Desa Suro
Dengan menggunakan sistem tanam sebar bisa melakukannya sendiri tanpa membutuhkan tenaga dari orang lain.
Kalau untuk hasilnya belum tahu karena ini masih uji coba. Mudah-mudahan hasilnya akan maksimal, kuncinya kalau tanaman padi ini harus ekstra dalam hal perawatanya.
Dan ikuti anjuran-anjuran dari pemerintah dalam hal pengendalian hama.