LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pemerintah pusat memperkirakan, dibulan-bulan berikutnya harga beras akan kembali mengalami kenaikan.
Untuk itu mereka meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempersiapkan dampaknya salah satunya meningkatnya inflasi didaerah.
Hal ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Inflasi beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan saat ini pemerintah sedang mengantisipasi penurunan produksi beras yang diakibatkan oleh turunnya luas panen dari 4,2 juta hektar menjadi 3,5 juta hektar pada Januari - April 2024.
BACA JUGA:Dampak Penyesuaian Harga Penjualan Beras SPHP Alami Penurunan
Bagaimana di Kota Lubuklinggau.?
Menurut Melvita, penjual beras di Pasar Instruksi Presiden (Inpres) saat dibincangi mengaku saat ini belum ada kenaikan lagi untuk harga beras.
"Saat ini masih stabil. Bahkan kemarin sempat turun.
Sekarang harga dikisaran Rp 14.000 hingga Rp 15.000 perkilogram," ungkapnya, kemarin.
BACA JUGA:Hasil Rakor Inflasi Mingguan Siap-siap Kemungkinan Harga Beras Bakal Naik Lagi
Ia juga sudah mendengar jika diinformasikan kalau harga beras kedepannya bakal naik lagi.
"Katanya sih iya, bakal naik lagi. Tapi kita tidak tahu kapan dan penyebabnya apa. Ya mudah-mudahan gak terlalu tinggi naiknya, karena biasanya kalau naiknya tinggi pembeli sepi," jelasnya.
Apalagi ungkap Melvita, masyarakat saat ini lebih memilih membeli beras bulog yang harganya lebih murah.
"Harganya lebih murah, kualitasnya ya bagus.
BACA JUGA:Jual Beras SPHP Diatas HET, RPK Bakal Disanksi