Prof. Rakhmad juga menegaskan jika ada peserta PPG yang tidak serius mohon jangan diloloskan.
Sebab PPG ini diadakan demi bisa memacu kompetensi agar guru lebih berprestasi.
Maka jadikanlah PPG ini sebagai motivasi yang kuat, kini saatnya menunjukkan kalau guru PAI mampu bersaing dengan guru bidang studi lainnya.
Prof Rakhmad juga mengapresiasi Direktorat PAI yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah menyelenggarakan PPG ini.
BACA JUGA:Kabar Baik untuk Guru di Bumi Silampari, UNPARI Selenggarakan PPG Bahasa Indonesia dan Matematika
Dengan dukungan besar dari pemerintah daerah diharapkan bisa dijawab dengan menelurkan lulusan PPG yang berkualitas nantinya.
Sementara itu M Munir selau Direktur PAI Kemenag RI mengatakan PPG 2024 digelar dengan sistem daring dan melibatkan 48 Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
Munir mengatakan PPG ini antara lain amanat dari UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen serta PP tentang Guru, dan PPG merupakan bukti komitmen negara untuk menciptakan para guru yang professional dan inovatif.
Lebih lenjut, kata Munir, PPG 2024 digelar secara daring dengan basis domisili, agar lebih mudah diikuti, lebih menghemat biaya, dan tidak terlalu mengganggu kewajiban para guru untuk tetap menunaikan tugas mengajar.
BACA JUGA:Kepala SDN 29 Lubuklinggau Tutup Usia, Begini Ungkapan Duka Para Guru
Selain peserta PPG ini, masih ada setengah juta guru agama yang belum memiliki sertifikat pendidik di Indonesia.
Menurutnya PPG PAI 2024 digelar dalam dua angkatan (batch), Batch I Pendalaman materi mulai Juli hingga 3 Agustus dijadwalkan selesai awal November 2024, sementara Batch II digelar awal Agustus dan ditarget selesai Desember 2024 mendatang. (*)