LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Secara serentak, mulai Jumat 12 Juli 2024 diadakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Jabatan Tahun 2024.
Secara resmi, kemarin Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Abu Rokhmad membuka perkuliahan PPG di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat, yang diikuti 13.409 guru PAI.
Prof Abu Rokhmad bersyukur PPG PAI tahun ini bisa kembali digelar dengan peserta yang jumlahnya ribuan.
Menurutnya, PPG menjadi media yang sangat efektif untuk memacu para guru PAI di Indonesia agar memiliki kompetensi sekaligus daya inovasi tinggi demi mencerdaskan anak bangsa di berbagai jenjang pendidikan.
BACA JUGA:Rektor Universitas PGRI Silampari Meyudisium Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Angkatan III Tahun 2023
Dalam kegiatan PPG dilaksanakan sekitar 4 bulan ini, panita nasional berinovasi dengan menambah fitur baru pada Learning Management System (LMS).
Hal ini dilakukan agar lulusan yang dihasilkan benar-benar memiliki kompetensi dan kualitas tinggi, karena PPG ini merupakan instrumen yang sangat penting.
"Bukan sekadar soal sertifikatnya, namun lebih dari itu bagi bapak dan ibu guru ini sangatlah strategis karena bisa meningkat kompetensi sebagai guru PAI,” tutur Prof. Abu Rokhmad.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi guru agama khususnya PAI cukup berat, salah satunya dampak perkembangan teknologi.
BACA JUGA:Sarjana Peluang Ikut PPG Prajabatan 2024, Berikut Jadwal Pendaftaran dan Syarat Lengkapnya
Sebab para siswa begitu mudah mendapatkan pengetahuan yang diajarkan sangat professional namun bukan dari guru, melainkan sejumlah platform media sosial atau alat pencari.
Maka, terang Prof. Rakhmad, guru PAI harus bersaing dengan ‘guru yang professional meski tidak ikut PPG’, yaitu platform di internet tadi, ada YouTube, Google dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Prof Rakhmad meminta para peserta PPG serius mengikuti proses PPG hingga tuntas, sebab PPG jadi incaran banyak guru.
“Bahkan antrean yang mau ikut PPG ini mencapai 27 hingga 30 tahun, makanya bapak ibu yang sudah berkesempatan ikut PPG tetaplah tekun, rajin, dan tidak mudah menyerah, meski proses perkuliahan dilakukan disela kewajiban mendidik anak-anak dan mengurusi rumah tangga,” pesannya.
BACA JUGA:Menjadi Guru Pekerjaan Mulia, Jadi Apa Sih PPG Bagi Penyandang Sarjana Pendidikan