JAKARTA, KORANLINGGAUPOS.ID - Upaya dalam mengurangi ketergantungan Bahan Bakar Minyak atau BBM pemerintah berupaya menemukan BBM terbarukan.
Apa lagi dari petroleum atau yang berasal dari minyak bumi memang masih terus dibutuhkan dalam aktifitas sehari-hari.
Upaya Pemerintah dalam pengurangangan pemakaian ini salah satunya akan menerapkan BBM berjenis Bioetanol.
Bioetanol akan mulai diterapkan pemerintah ecara bertahap pada 17 Agustus 2024.
BACA JUGA:Berikut Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Juli 2024, Apakah ada Kenaikan di Wilayahmu?
Disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, BBM baru ini merupakan BBM yang aman atau bisa dikatakan jauh lebih ramah untuk lingkungan dan rendah sulfur.
Begitu juga BBM baru ini bisa menurunkan impor produk BBM, ini lah yang diupayakan pemerintah dalam mengurangi pemakaian BBM sebelumnya.
"Kandungan sulfur sudah 500 pm, kita inginkan sulfur 50 pm," ungkap Luhut dalam keterangannya, Sabtu 13 Juli 2024.
Perlu diketahui, BBM subsidi yang disalurkan Pemerintah melalui Pertamina berjenis Solar dan Pertalite.
BACA JUGA:Pasca Sopir Truk Ngeluh Biosolar Tercampur Air, ini Warning Pertamina ke SPBU di Lubuklinggau
Sedangkan Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlte merupakan BBM yang tak termasuk subsidi atau nonsubsidi.
BBM nonsubsidi ini tentu mengikuti pergerakan harga pasar.
Kandungan belerang (sulfur) di BBM saat ini diketahui telah diatur pemerintah.
Seperti produk BBM yang mengandung sulfur maksimal 500 ppm seperti Pertalite dan Pertamax.
BACA JUGA:Intip Spesifikasi Honda NW F125 Motor Retro Baru 2024, Mesin Irit BBM Punya Fitur NFC