Menurut Ustadz Ghufron, deklarasi ini sebagai langkah preventif mencegah adanya perundungan.
Bagaimanapun, kata Ustadz Ghufron, dunia pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah, tapi juga tanggungjawab bersama oleh sebab itulah orang tua juga diajak komitmen cegah bullying dengan selalu memberikan edukasi positif di rumah agar anak selalu mendapat contoh yang baik dilingkungan keluarga.
MPLS di SMAIT An-Nida juga diisi dengan materi berkenaan penguatan nilai-nilai Islam dalam menyikapi aksi bullying, diakhiri dengan psikotes sebagai diagnostik awal siswa.
“Untuk Psikotesnya, SMAIT An-Nida bekerja sama dengan Syamil Centre, langsung oleh Psikolog Irwan Toni, M.Psi. Psikotes diadakan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, kebutuhan, dan karakteristik individu siswa. Tujuan utamanya adalah untuk memahami secara mendalam profil belajar setiap individu, baik dalam hal kekuatan maupun kelemahan peserta didik,” jelas Ustadz Ghufron.
BACA JUGA:Sebanyak 750 Murid SDIT AN-NIDA’ Lubuklinggau Pawai Ramadhan 1445 H
Dalam pembukaan MPLS kemarin, juga ada sosialisasi program kurikulum dan kesiswaan sekolah ke wali siswa oleh waka kurikulum dan waka kesiswaan.
Diakhir acara diadakan pelepasan balon ke udara oleh Kepala SMAIT An-Nida dan ketua komite SMAIT An-Nida.(*)