Kemudian, program diffablepreneur berdaya telah berdampak ke 2.940 penerima manfaat. Sedangkan pada program pengembangan Desa Wisata, sebanyak 154 UMK dilibatkan.
BACA JUGA:Raih Internasional Anugerah UKM TJSL Asia, PLN UID S2JB Sukses Buktikan Kompetensi Pengelola TJSL
Sehingga mampu menyerap 496 tenaga kerja dan tercatat ada 7.460 orang penerima manfaaat.
"Upaya PLN untuk menerangi negeri dengan akses listrik yang andal, juga diikuti dengan semangat memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Sehingga program TJSL PLN diungkapkannya, difokuskan untuk menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s).
Selain itu, PLN juga melakukan pembinaan UMK pada program pemberdayaan perempuan, electrifying agriculture, electrifying marine maupun pengelolaan Fly Ash Bottom Ash (FABA).
BACA JUGA: Hebat, SD Uswatun Hasanah Lubuklinggau Punya Program Ini Untuk Jaga Kesehatan Anak Didik
Dalam pengolahan FABA menjadi produk seperti paving block, batako, dan bahan baku material lain, PLN menggandeng sejumlah mitra binaan UMK di sekitar operasional PLTU.
Tercatat selama 2023, sebanyak 4,03 ton FABA berhasil diolah melalui program PLN Peduli dan memberikan manfaat ke 38 penerima manfaat.
Pada bidang pendidikan, PLN merealisasikan progran beasiswa, bantuan sekolah formal dan informal melalui sekolah anak jalanan, sekolah alam, dan sekolah eduwisata.
Selain itu pelatihan dan pengembangan softskill lainnya juga turut diberikan.
BACA JUGA:Kesempatan Emas! Institut Teknologi PLN Kembali Buka Pendaftaran Gelombang Reguler 2024-2025
"Program ini akan kita terus jalankan untuk menciptakan Creating Shared Value (CSV), tidak hanya bagi penerima manfaat tetapi juga mendukung proses bisnis perusahaan," ujar Darmawan.