LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Nama Ansori dikenal warga Lubuklinggau karena jiwa sosialnya yang tinggi.
Pria usia 49 tahun itu menjadi salah seorang penyelam tradisional yang beberapa kali ikut dalam pencarian korban tenggelam di sungai.
Salah satunya Rohib (15) siswa SMKN 4 Lubuklinggau saat tenggelam di Bendungan Watervang.
Ansori menjadi salah satu penyelam tradisional yang menemukan jenazah Rohit di dalam Bendungan Watervang.
BACA JUGA:Penyelam Tradisional Temukan Siswa SMKN 4 Lubuklinggau yang Tenggelam, ini Himbauan Polisi
BACA JUGA:Teman Ungkap Detik-detik Siswa SMKN 4 LubuklinggauTenggelam di Bendungan Watervang, Lambai Tangan
Selasa 30 Juli 2024, KORANLINGGAUPOS.ID sempat membincangi Ansori di rumahnya, RT 04 Kelurahan Batu Urip Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur 1.
Dalam obrolan itu, Ansori mengaku pernah menyelam di kedalaman 20 meter dan bertahan hingga 35 menit di dalam air. Hal ini menjadi kelebihan Ansori.
Bahkan, ia sudah dua kali menyelam dan menemukan jenazah yang hanyut di Sungai Kelingi Lubuklinggau.
Terakhir ia berhasil menyelam menemukan jenazah Rohib Asrap (15) pelajar SMKN 4 Lubuklinggau yang tenggelam di Sungai Kelingi Bendungan Watervang, pada Senin 29 Juli 2024 sekira pukul 10.00 WIB.
“Awalnya sore setelah korban hanyut sekitar pukul 16.00 WIB saya lewat depan bendungan habis cari ikan lihat ramai-ramai dan saya bertanya kepada Babinkabtibmas ada apa ada orang hanyut. Saat itu ingin membantu menyelam namun belum disuruh pihak Basarnas, sehingga saat magrib saya pulang ke rumah. Keesokannya pada Senin sekitar pukul 09. 30 WIB saya disuruh pihak keluarga dan petugas kepolisian untuk membantu mencari. Dengan itu ia bersama teman-teman saya sesame penyelam tradisional ikut bantu menyelam mencari janazah almarhum,” kata Aan.
BACA JUGA:Nyaris 24 Jam Bocah Tenggelam di Sungai Rawas Muratara Tersangkut Dijaring Begini Kondisinya
BACA JUGA:Berenang Kehabisan Nafas, Bocah Tenggelam di Rawas Ilir Muratara Belum Ditemukan Sudah 20 Jam
Tidak sampai setengah jam akhirnya jenazah Rohib ditemukan tidak jauh dari almarhum tenggelam sebelumnya, dengan kedalaman air sekitar 2 meter.
“Saat di dalam air kondisi almarhum telungkup menghadap ke dasar air. Saat dalam air saya sendiri mengangkat almarhum, setelah di atas air saya meminta Tim Basarnas membantu untuk mengangkat tubuh almarhum ke perahu,” jelas Aan.