Karena bertani tanaman jagung ini juga besar modalnya.
Dalam satu hektar itu dari tanam sampai panen itu sekitar Rp 11 juta.
BACA JUGA:Berawal Dari Mencoba Petani Desa Sukamulya Musi Rawas Berhasil Kembangkan Bawang Merah
Mulai dari modal untuk pengelolaan lahan, ongkos upah tanam , pemupukan dan juga penyemprotan.
Dalam satu hektar bisa menghabiskan pupuk sekitar 800 kilogram untuk 2 kali pemupukan.
Apa lagi tanaman jagung pada musim tanam kali ini itu kita mendapatkan serangan hama walang sangit, dan ulat buah. Namun masih bisa dikendalikan.
Karena PPL Desa Satan Indah Jaya sering melakukan monitoring di desa ini, jadi dengan begitu kita bisa bertanya langsung tentang penyakit atau hama yang menyerang tanaman jagung kita.
BACA JUGA:Gusar Harga Kopi Turun Lagi, Ini Strategi yang Dilakukan para Petani Sumsel Saat Ini
Untuk lahan yang ditanam tanaman jagung itu sekitar 1 hektar luasnya. Dengan jenis jagung yang ditanam itu jagung pertiwi 2, biasanya petani di sini itu menanam bibit jagung ini semua.
Bertani jagung ini juga banyak prosesnya, mulai dari memanen, memipil setelah itu baru bisa dilakukan proses penjemuran. Jika hari sedang panas, satu hari bisa selesai proses penjemurannya, namun jika musim penghujan itu bisa berhari-hari prosesnya.
"Harapannya pada musim tanam berikutnya itu harga jagung pipil kering bisa naik harganya. Dengan harga naik kami para petani bisa mendapatkan keuntungan dari bertani jagung ini," harapnya. (*)