Menurut data BPBD Kabupaten Muratara hasil pantauan Satelit Aqua dan Suomi NPP periode Januari sampai 5 Agustus 2004 di Kabupaten Muratara terpantau 113 titik hot spot (api).
Wakil Bupati Muratara H Inayatullah, Sekda Kabupaten Muratara Drs Elvandary, M.Si, CRMO, dan Dandim 0406 Lubuk Linggau Letkol Inf Arie Prasatyo Widyo Broto S.E melihat peralatan pemadam kebakaran yang disiagakan Kodim 0406 Lubuk Linggau.-FOTO : MUSLIMIN-LINGGAU POS
BACA JUGA:Siaga Karhutbunla, ini Pesan Penting Bupati untuk Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan di Muba
BACA JUGA:Cegah Karhutla, ini Himbauan Pj Bupati Muba untuk Camat dan Kades
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa ancaman karhutbunlah masih ada.
Terlebih memasuki musim kemarau, banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar, ditambah dengan semakin sulitnya sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terjadi karhutbunlah.
Sehubungan dengan ditetapkan status siaga darurat penanggulangan karhutbunlah di Kabupaten Muratara berdasarkan Surat Keputusan Bupati Muratara Nomor 312 Tahun 2024, Tanggal 10 Juli 2024, maka seluruh OPD Se- Kabupaten Muratara serta TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, dan seluruh Stakeholder (pemangku kepentingan) penanggulangan karhutbunlah baik dunia usaha, instansi terkait dan masyarakat diharapkan dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam pencegahan dan penanganan Karhutbunlah di Muratara.
Termasuk di dalamnya dukungan dari pusat melalui BNPB dan KLHK serta penunjukan personil dan organisasi komando satuan tugas siaga darurat pengendalian bencana kebakaran hutan dan kebun dan lahan di Kabupaten Muratara tahun 2024.
BACA JUGA:Musim Kemarau, Warga Diimbau Waspada Karhutla
BACA JUGA:2023 Ada 30 Titik Karhutlah di Lubuklinggau, Masyarakat Diminta Waspada
Perlu segera melaksanakan penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai dengan standar dan prosedur penanganan darurat.
“Saya berharap satgas karhutbunlah dapat bekerja maksimal, efektif dan efisien karena akan fokus pada upaya pencegahan karhutbunlah. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak dari level atas hingga bawah menjadi salah satu langkah nyata kita dalam upaya pencegahan bencana karhutbunlah,” jelasnya.
Namun, jika tindakan pemadaman harus tetap dilakukan, jangan sampai terlambat, harus tanggap terhadap titik api sekecil apapun sehingga tidak terjadi karhutbunlah yang tidak terkendali.
Prioritaskan upaya deteksi dini dan monitor titik-titik rawan hotspot di lapangan sebagai tindakan pencegahan.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi Ajak Semua Sinergi Antisipasi Karhutbunla
BACA JUGA:Minamas Platitaon Bersama Stakeholder Siap Bersinergi Atasi Karhutla