"Margin errornya 3 persen," ucapnya.
Namun survei ini dilakukan belum berpasangan artinya masih calon walikotanya saja.
BACA JUGA:Soal Dukungan di Pilkada Lubuklinggau, Ketua DPD Partai Demokrat Bilang Begini
BACA JUGA:Ini Komitmen Imam Senen untuk Bisa Maju di Pilkada Lubuklinggau
Artinya dalam waktu 3 bulan ini kandidat harus mampu melakukan pemetaan politik dan menetapkan sasaran strategi pemenangan.
Menurutnya jika tidak digarap dengan serius 30 persen tersebut bisa menjadi golput.
"Kecenderungan 30 persen itu kalau tidak digarap dengan baik bisa Golput. Kalau mereka tidak tersentuh atau tidak tergarap dengan baik mereka bisa Golput," sebutnya.
Ia menyebut 30 persen responden yang belum menentukan pilihan sebagian besar kalangan ekonomi atas yang tidak peduli politik, pedagang.
H Rachmad Hidayat-H Rustam Effendi (YOK teRUS)-Foto: Dokumen-Linggau Pos.
BACA JUGA:PDIP Dikabarkan Merapat ke Poros Tengah Pilkada Lubuklinggau, ini Penjelasan Hambali Lukman
BACA JUGA:Suko-HJ Rubah Peta Politik Pilkada Lubuklinggau, Dukungan 2 Calon Lain Berkurang
Selain itu masyarakat yang tidak ada hubungan secara emosional terhadap Balon Walikota mungkin mereka pendatang di Kota Lubuklinggau.
Alasan mereka belum menentukan pilihan akan melihat dulu visi misi Paslon.
Dan mereka akan melihat kemampuan meraih simpati terhadap masyarakat.
Setelah penetapan Paslon oleh KPU Kota Lubuklinggau nanti Fadil mengukapkan mereka akan melaksanakan survei lagi.
BACA JUGA:Begini Perkembangan Hasil Coklit Data Pemilih Jelang Pilkada Lubuklinggau