Dan saat ini jenazahnya telah dikebumikan di TPU Lubuk Pandan.
BACA JUGA:Karyawan PT MHP Musi Rawas Hilang Nyawa, Polisi Ungkap Kronologinya
Sebelum ditemukan meninggal, kata Bambang, sang kakak tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit atau memiliki penyakit. Oleh sebab itu kematian korban mengagetkan kerabat dan tetangga.
Selain itu, kata Bambang, dia sempat mendengar keributan yang terjadi antara Jauhari dengan istrinya seminggu belakangan sebelum meninggal.
Ia tak menyangka, setelah keributan yang dirasa biasa saja pada 17 Agustus 2024, besoknya sang kakak ditemukan sudah tak bernyawa.
Terlebih pasca acara 7 hari meninggalnya korban. Istri, anak, beserta menantunya dengan membawa cucu yang masih berusia 8 tahun pergi entah ke mana tanpa kabar.
BACA JUGA:Karyawan Pabrik Triplek di Lubuk Linggau Hilang Nyawa, Begini Harapan Keluarga Korban
BACA JUGA:Cekcok Bikin Karyawan Pabrik Triplek Lubuk Linggau Hilang Nyawa, Berikut Kronologinya
Sehingga muncul kecurigaan Bambang, istri dan anak cucu korban terlibat dalam tewasnya sang kakak.
Atas kecurigaan itu, ia bersama anggota keluarga lainnya mendatangi Mapolres Musi Rawas untuk membuat laporan terkait kematian kakaknya yang dinilai tak wajar itu.
"Untuk kasus ini ia sudah melaporkan ke Satreskrim Polres Mura dan hari ini petugas langsung olah TKP," tuturnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan kilas balik ke belakang, belakangan sebelum korban meninggal sang kakak dengan istrinya memang kerap ribut, pemicunya masalah hutang sang istri.
BACA JUGA:Tahanan Hilang Nyawa Dalam Rutan, Keluarga Tak Terima Diduga Ada Luka di Kepala
"Ada kecurigaan melihat wajah kakak memar, ini tidak wajar. Terlebih kemarin (29 Agustus 2024) istri, anak, menantu dan cucunya pergi entah ke mana diduga kabur. Mungkin ada keterkaitan dengan mereka," jelasnya.
Bambang berharap, kepolisian mampu mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan tersebut.