KORANLINGGAUPOS.ID - Momen Pilkada Serentak 2024, dosen, pengelola, maupun mahasiswa dilarang berpolitik praktis di dalam kampus.
Tak boleh ada rayu merayu tekan menekan soal Pilkada Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muratara, maupun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel 2024.
Himbauan ini disampaikan Rektor Universitas PGRI Silampari Dr H Rudi Erwandi saat membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2024/2025, Senin 2 September 2024.
“Kalau ada calon datang ke kampus ya kita terima. Tapi soal dukung mendukung, maupun pilih memilik itu hak di balik bilik suara. Sebab di kampus ini untuk menggodog orang-orang dengan masa depan. Kampus bukan tempat berpikir secara praktis,” tegasnya.
BACA JUGA:Universitas PGRI Silampari Deklarasi Anti Bullying, Kekerasan Seksual, Narkoba, dan Korupsi
Bagaimana jika ada mahasiswa atau dosen jadi tim sukses?
Rudi menegaskan, mahasiswa maupun dosen jadi timses silahkan.
“Boleh jadi timses. Tapi jangan dibawa ke lingkungan kampus. Di luar sana. Saya yakin tak ada calon kepala daerah yang jelek. Semuanya bagus. Semuanya ingin mensejahterakan masyarakat. Tapi ingat, sekalipun boleh jadi timses jangan dibawa ke dalam kampus. Termasuk kalau mobilnya ada spanduk timses. Jangan dibawa ke kampus. Jangan masuk lingkungan kampus,” tegasnya.
Rudi Erwandi tak ingin independensi kampus jadi tercoreng gara-gara hal ini.
“Nanti kalau mobil timses parkir di kampus, tidak ada lagi independensi kita. Padahal itu mungkin mobil satu orang saja. Kita punya independensi yang harus terjaga,” harapnya.