KORANLINGGAUPOS.ID - Air Susu Ibu (ASI) merupakan yang paling baik untuk anak.
Kebaikan ASI tidak ada yang menandingi sampai saat ini.
Lalu bagaimana dengan kondisi ibu yang tidak bisa mengASIhi ?
Dokter spesialis anak di RS AR Bunda, dr. Ricky Pebriansyah, Sp.A, M.Ked.Klin berikan penjelasan.
BACA JUGA:Ini Pentingnya ASI Ekslusif
BACA JUGA:Berikan ASI Langsung ke Bayi untuk Membangun Ikatan Batin antara Ibu dan Bayi
Menurut dr Ricky kegagalan seorang ibu mengASIhi bayinya adalah, karena sejak awal ketika ASI nya sulit keluar sudah menganggap ia gagal memberikan ASI ke anaknya.
“Ketika ibu merasa ASI nya sedikit langsung ganti Susu Formula. Padahal kunci utama untuk mengASIhi adalah tergantung ibunya. Jika bayinya baru lahir langsung dan rutin menyusui meskipun ASI nya belum keluar, itu akan merangsang ASI nya untuk cepat keluar. Bukan langsung menganggap gak ada ASI lalu kasih Sufor karena anakbya nangis terus,” ungkap dr Ricky.
Ia juga berikan edukasi ke ibu yang akan melahirkan, bayi di lima hari pertama belum membutuhkan makanan karena lambungnya masih sebesar kelereng.
Bayi pun masih menyimpang cadangan makanan.
BACA JUGA:Simpan ASI Terlalu Lama, Baguskah?
BACA JUGA:Viral ASI Diubah jadi Susu Bubuk, ini Pesan Satgas ASI IDAI
“Makanya kalau bayinya nangis belum tentu dia lapar. Tapi tetap harus menyusui untuk merangsang ASI si Ibu. Semakin terus disusui maka semakin cepat ASI nya keluar. Di lima hari pertama memang yang keluar namanya kolostrum atau ASI yang berwarna kuning dan itu sedikit. Makanya harus terus dirangsang dengan rutin menyusui,” jelasnya.
Jika sudah keluar lanjutnya, pastikan 2 jam sekali rutin menyusui anaknya.
“Sekali lagi, semakin banyak disusui ya semakin banyak ASI nya,” tegasnya.