BACA JUGA:Antusias Masyarakat Musi Rawas Senam Gerakan Sumsel Bugar 2024 Dihadiri Bupati Ratna Machmud
BACA JUGA:Sejarah Makanan Papeda dan Cara Membuatnya
Benteng ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dan diselesaikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selama masa penjajahan, benteng ini menjadi markas perlawanan rakyat Palembang terhadap Belanda. Kini, benteng ini menjadi markas Kodam Sriwijaya.
3. Jembatan Ampera
Jembatan Ampera, yang menjadi ikon Kota Palembang, menghubungkan dua bagian kota yang terpisah oleh Sungai Musi, yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
BACA JUGA:Ada 12 Wilayah di Sumsel Diprediksi BMKG Bakal Diguyur Hujan 3 Hari Kedepan
BACA JUGA:46 Paslon Siap Bertarung di Pilkada 2024 se-Sumsel, Ini Daftar Lengkapnya
Dibangun dengan bantuan dari Jepang pada tahun 1962, jembatan ini awalnya dinamai Jembatan Bung Karno, sebelum diganti menjadi Jembatan Ampera setelah peristiwa politik pada 1966.
4. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum ini menyimpan lebih dari 500 koleksi benda bersejarah, mulai dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.
Bangunan ini pernah dihancurkan oleh Belanda pada tahun 1823, namun berhasil dipulihkan dan kini menjadi salah satu pusat sejarah penting di Palembang.
BACA JUGA:5 Penginapan Murah, Nyaman dan Fasilitas Mewah di Sumsel Cocok untuk Liburan Hemat
5. Kampung Kapiten
Kampung ini menjadi saksi awal kedatangan warga keturunan Tionghoa di Palembang.