KORANLINGGAUPOS.ID- Kasus dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kembali menghebohkan Indonesia.
Kali ini, ada sebanyak 6 juta data NPWP diduga bocor dan diperjualbelikan di forum Breach Forum, sebuah platform jual beli data ilegal.
Yang mengkhawatirkan, di antara data NPWP tersebut terdapat informasi milik para petinggi negara, termasuk Presiden Jokowi, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, dan putra bungsunya Kaesang Pangarep.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, salah satu menteri yang datanya diduga bocor, langsung merespons kabar tersebut.
BACA JUGA:Yuk Daftar NPWP Secara Online, Berikut Ini Cara Mudah dan Gampang
BACA JUGA: 15 Panduan Lengkap Cara Membuat NPWP Online Untuk Pribadi Beserta Syaratnya
Ia mengaku telah memerintahkan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo dan jajarannya untuk segera melakukan evaluasi terhadap kebocoran data NPWP ini.
"Saya sudah minta Pak Dirjen Pajak dan seluruh pihak di Kementerian Keuangan untuk melakukan evaluasi terhadap persoalan data NPWP yang bocor ini," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.
Sri Mulyani menegaskan bahwa masyarakat diharapkan menunggu hasil evaluasi tersebut.
Setelah selesai, Direktorat Jenderal Pajak akan memberikan penjelasan lengkap mengenai kejadian ini.
BACA JUGA:11 Jenis Wajib Pajak yang Bisa Menonaktifkan NPWP dengan Cara Online
BACA JUGA:Setiap Hari Ada Saja yang Datang Minta Bansos
"Nanti akan disampaikan oleh Pak Dirjen dan tim IT-nya," tambahnya.
Kasus kebocoran ini pertama kali diungkap oleh Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia.
Melalui akun X atau Twitter, Teguh menginformasikan bahwa data NPWP dari sekitar 6 juta orang, termasuk data dari beberapa petinggi negara, dijual dengan harga sekitar 150 juta rupiah.