KORANLINGGAUPOS.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Muba terus berbenah.
Berbagai strategi terus ditingkatkan untuk pertahanan keamanan data digital dari serangan siber.
Salah satu upaya yang dilakukan tim Dinkominfo Muba dipimpin Kepala Diskominfo Kabupaten Muba Herryandi Sinulingga AP dengan mengikuti workshop BP di Oakwood Hotel & Apartement Grand Batam.
Dalam kegiatan yang bertajuk ‘Peran DRC Dalam Pemulihan Data dan Insiden Keamanan TIK’, Kamis 19 september 2024 diikuti oleh berbagai instansi dari pusat, daerah hingga swasta di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:1.600 Paket Sembako Digelontorkan Pemkab Muba saat Operasi Pasar di Sungai Keruh
BACA JUGA:KH Said Aqil Siradj Pimpin Doa Bersama Wujudkan Pilkada Damai di Muba
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Sylvia J. Malaihollo selaku Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi pada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam ini menghadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara RI dan Partner Data Center Indonesia.
Herryandi Sinulingga didampingi Kabid Persandian Jerry disela kegiatan mengatakan ia sangat mengapresiasi adanya workshop ini.
Apalagi, kata Sinulingga, saat ini Kabupaten Muba sebagai wilayah yang terus beradaptasi dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahkan dalam situasi insiden seperti ransomware atau kerusakan sistem, Data Recovery Center (DRC) memungkinkan pemerintah Kabupaten Muba untuk memulihkan data penting yang telah di-backup secara bertahap dengan proses pemulihan data yang cepat.
Dengan demikian harapannya gangguan terhadap pelayanan publik dan administrasi dapat diminimalisir.
BACA JUGA:Cek Progres Pembangunan Kantor Camat Sungai Keruh, Sekda Muba : Tambah Tukangnya
BACA JUGA:Pemkab Muba Ingatkan Pentingnya Memperjuangkan Hak-hak Pekerja
Sinulingga mengatakan, Pemkab Muba kini semakin mengandalkan sistem digital dalam pengelolaan administrasi, pelayanan publik, serta pengambilan keputusan dilingkungan Pemkab Muba.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan terhadap teknologi, maka ancaman insiden terkait TIK seperti serangan siber juga jadi resiko yang perlu diantisipasi.
Termasuk juga resiko adanya bencana alam, dan kegagalan teknis.