SUMBAR, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - 23 Pendaki di Gunung Merapi dikabarkan meninggal dunia akibat Erupsi, informasi itu disampaikan Tim SAR yang selama dua hari ini melakukan pencarian dan evakuasi korban letusan gunung Marapi.
Letusan Gunung Merapi terbaru pada Selasa 5 Desember 2023, Tim SAR berhasil membawa turun kembali 8 jenazah pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.
Sebelumnya pada Senin, Tim SAR juga berhasil membawa 5 jenazah dari puncak Gunung Marapi.
Tim SAR menyampaikan masih ada 10 jenazah lagi yang berada di puncak Gunung Marapi yang belum berhasil dievakuasi.
Banyaknya korban meninggal dunia dalam musibah erupsi Gunung Marapi ini, tentu ini menjadi perhatian tersendiri.
BACA JUGA:Pendaki Gunung Merapi 11 Meninggal Dunia 12 Belum Diketahui, Berikut Nama-namanya
Menurut info yang beredar, alat pendeteksi vulkanik Gunung Marapi hilang dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab.
Hal inilah yang menyebabkan tim pemantau memberikan ijin para pendaki naik gunung Marapi karena tidak ada sinyal gunung akan Erupsi.
Tim Rescue penyelamatan para pendaki gunung Marapi yang terjebak saat erupsi terus berpacu dengan waktu.
Ya, pasalnya masih ada puluhan pendaki yang terjebak saat erupsi merapi pada Minggu 3/12.
Menurut catatan resmi dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ada sekitar 70 pendaki masih berada disekitaran gunung merapi pasca erupsi menutup jalur pendakian menuju Gunung Marapi, pasca erupsi dan melontarkan abul vulkanis, Minggu.
BACA JUGA:Wisata Pantai Lentera Merah, Spot Pemandangan, Kapal, Pergunungan Laut Lepas Menyatu
Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayan mengatakan berdasar data dari sistem booking online pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Marapi, 70 orang pendaki diketahui masih berada di sekitaran puncak gunung saat erupsi terjadi.
“Pendaki yang telah cek in di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Batu Berjumlah 13 orang,” jelas Eka.
Saat ini, tpara pendaki yang naik dari jalur Koto Baru, sudah berada di Pos 4 pendakian.