Guru SDN 53 Lubuk Linggau Curhat Tentang Tantangan jadi Guru Olahraga Era Modern

Rabu 02 Oct 2024 - 20:40 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : SULIS

LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Profesi guru olahraga semakin kompleks di era digital sekarang, guru olahraga dituntut untuk kreatif dan merancang pembelajaran yang menarik.

Karena jika pembelajaran menarik akan membuat daya tarik dan minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan.

Saat diwawancara oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 2 Oktober 2024 Guru Olahraga SDN 53 Lubuk Linggau Sujarwo,S.Pd mengatakan bahwa dia menjadi guru olahraga sudah dari tahun 2013.

“Selama menjadi guru olahraga dari tahun 2013 sangat banyak tantangan yang ditempuh, seperti di zaman modern sekarang yaitu tentang pengetahuan peserta didik terhadap pembelajaran,”ungkap Sujarwo.

BACA JUGA:Begini Cara SDN 53 Lubuk Linggau Kembangkan Minat Siswa

BACA JUGA:SDN 53 Lubuk Linggau Sambut Positif Kurikulum Merdeka

Jadi peserta didik sekarang kebanyakan memanfaatkan teknologi yang berkembang sekarang bukan untuk hal-hal yang positif.

Pembelajaran positif yang dimaksud seperti membuka pembelajaran yang sudah diajarkan di sekolah, tetapi kebanyakan siswa balik ke rumah bukan membahas pelajaran yang dikasih di sekolah.

“Tetapi mereka malah memanfaatkan teknologi untuk bermain game bersama teman-temannya di rumah, dan hal inilah yang membuat anak jadi kurang untuk memahami tentang materi yang diajarkan,”jelas Sujarwo.

Jadi biasanya saya memberikan suatu materi kepada siswa seperti materi tentang bola kaki sudah dijelaskan, dan sudah diberi materi.

BACA JUGA:Melalui Ekskul Tari, SDN 53 Lubuklinggau Lestarikan Budaya Indonesia

BACA JUGA:SDN 53 Lubuklinggau Optimis Juara O2SN Tingkat Gugus, Kota dan Provinsi

Dan kita tanya lagi kepada siswa Minggu depan tentang materi sebelumnya siswa sudah lupa dan tidak tahu lagi. 

Jangan Minggu depan misalnya siswa diberikan refleksi untuk anak, dan setelah refleksi kita tanya sudah lupa tentang materi yang dibahas sebelumnya.

“Fenomena seperti ini terjadi hampir menyeluruh kepada siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dan mungkin ini semua pengaruh dari teknologi yang tidak dimanfaatkan dengan benar untuk pembelajaran,”jelasnya.

Kategori :