Santri yang Akhiri Hidup di Pasar Megang Sakti Tulis Surat untuk Nadia

Kamis 03 Oct 2024 - 19:06 WIB
Reporter : RIENA FITRIANI MARIS
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

085361692802 Alamat muara Megang Juanda bibittan Aku sayang ibu"

Surat kedua untuk seseorang bernama Nadia yang isi pesannya "Nadia dia adlah wanita yg ku sayang dan selalu ku ingat tapi sekarang aku jauh darinya entah Bagaimana keadaanya sekarang. Aku selalu yakindia pasti tidak akan mengingat hatiku.. Dia pernah Bilang Syg : Apan"  

BACA JUGA:Selama Masa Kampanye, Ini Imbauan Kapolres Muratara

BACA JUGA:Pengadilan Negeri Lakukan Pengamanan Ketat Jelang Sidang Rudapaksa Siswi SMP

Dilihat dari tulisan surat wasiat yang ditemukan di TKP sangat indentik dengan tulisan korban yang terlulis di buku tulis milik korban.

Lalu ditemukan juga -satu peci almamater ponpes, satu buah Topi warna coklat, satu bungkus rokok buld beserta korek api, satu buah pulpen, satu bungkus makanan popcorn, uang tunai sebesar Rp 15.000 dan satu helai kain sarung warna hijau.

Diketahui orang yang pertama kali menemukan korban Wahyu Kurniawan dan Eriktio Pranata. Kamis 3 Oktober 2024 sekitar pukul 00.30 WIB Eriktio dan Wahyu masuk ke dalam

pasar untuk mengantarkan cabe ke pedagang pasar megang sakti mengendarai cary futura  No.Pol BD 9619 GA, lampu mobil depan yang dibawa tersorot salah satu lapak /tenda

dan didalamnya terlihat seorang anak laki laki yang tergantung. Melihat tersebut ia langsung keluar dan menghubungi pemilik lapak, Fatmawati. Mengetahui hal tersebut Fatmawati langsung menuju lapaknya.

BACA JUGA:Penjaga Toko Rudapaksa Bocah 6 Tahun

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Dikunjungi Tim Inspektorat Jenderal Kemenkumham, Ini Tujuannya

Lalu keterangan dari saksi lainnya, Kasiyanto mengaku mengenal korban yang saat ini masih duduk di kelas VII MTS.

Namun pada 22  September 2024 korban kabur dari pondok dan pulang kerumahnya. Kemudian 23 September 2024 orang tua GD kembali WA ke saksi dan menanyakan apakah GD libur dan saksi menjawab jika GD sedang tidak libur karena tidak ikut kemah. 

"Mengetahui kalau anaknya kabur, orang tua GD berjanji akan mengantarkan GD ke Ponpes. Namun orang tua Gading minta izin karena GD sedang sakit. Kemudian Rabu 2 Oktober 2024 pukul 23.45, orang tua GD kembali Wa ke saksi menyampaikan kalau GD sudah dikembalikan ke Pondok dan meminta kepada saksi untuk menitip GD.

Kemudian pukul 00.02 WIB ibunya GD kembali menghubungi saksi  untuk menanyakan keberadaan GD. Saksi mencari GD namun setelah dicari di lingkungan Ponpes tidak ada," jelasnya.

Kategori :