KORANLINGGAUPOS.ID - Kiat sukses menjadi penuntut ilmu adalah orang yang merendahkan dihadapan ilmu. Orang yang paling banyak mendapatkan ilmu adalah orang yang rendah dihadapan ilmu dalam arti mau menerima ilmu walaupun bertentangan dengan kebiasaan sehari-hari.
Hal itu disampaikan Al Ustadz Ammi Nur Baits saat membuka kajian di aula lantai 5 Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuk Linggau, beberapa hari lalu.
Ustadz Arif Muslim selaku moderator mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan sehingga bisa menghadiri kajian yang disampaikan - Al Ustadz Ammi Nur Baits. Dan- Al Ustadz Ammi Nur Baits telah tiba di Kota Lubuk Linggau.
"Alhamdulillah baik teman-teman sekalian yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Ini kesempatan yang luar biasa yang Allah berikan kepada kita," katanya.
BACA JUGA:Kinerja Terus Membaik, PLN Raih World Class Company pada Ajang Penghargaan di Meksiko
BACA JUGA:Operasi Zebra 2024, Daftar 16 Pelanggaran Akan Dilakukan Penindakan
Di antara nasihat yang sering beliau sampaikan di majelis-majelisnya bahwasanya, bagian terendah dari bumi yang paling banyak mendapatkan air adalah bagian yang terendah.
Apa maksudnya, orang yang paling banyak dapat ilmu itu orang yang paling merendah dihadapan ilmu, benar Ustaz. Alhamdulillah sehingga mari kita luruskan niat kita untuk berusaha mengambil faedah yang sebesar-besarnya di kesempatan ini," ucapnya.
Al Ustadz Ammi Nur Baits menyampaikan nasihat seorang ulama tabi'in Abdullah bin Mu'taz Alabbasi beliau mengatakan 'Al Mutawadie Bil Ilmi akaruhum Ilman' orang yang tawadhu di kalangan orang yang belajar itu paling banyak ilmunya.
"Inal makan al mufid akarul buq maan' karena tempat yang paling landai itu paling banyak diisi air dan ilmu itu seperti air," kata Al Ustadz Ammi Nur Baits ketika mengisi kajian di lantai 6 Aula Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuk Linggau, beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau: Mie Ayam Putra E Jl Kenanga Wajib Dicoba
BACA JUGA:Nikmati Everyday Barbeque dan Suki Day di Hotel Dewinda Lubuk Linggau
Ia menambahkan, maka kata Imam Ahmad ketika beliau menyampaikan sebuah pernyataan 'Thaabul Ilmi lailuunmanahat niatuhu' belajar ilmu agama itu amalan yang tidak ada tandingannya bagi orang yang niatnya lurus.
Lalu Beliau ditanya 'Wihdatun niah' Apa yang dimaksud dengan niat yang lurus itu ? kata belia untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.
Bentuk tawadhu terhadap ilmu adalah ketika seorang hamba di hadapan ilmu dia siap untuk menerima, siap menerima kebenaran, siap menerima apa yang akan dia dengar, siap untuk menerima walaupun bisa jadi bertentangan dengan kepribadian dan kebiasaan dirinya sehari-hari.